Empat Kecamatan Absen di Bupati Cup 2019, Apakah Ada Sanksi?

Bupati Cup 2019
Ketua Askab Sumenep, Hairul Anwar, saat ditemui di kantornya. (Foto: Hendra)

maduraindepth.com – Peserta Bupati Cup 2019 hanya diikuti 23 tim. Dari 27 kecamatan di Sumenep, empat kecamatan di kepulauan Sumenep tidak berpartisipasi. Diantara Kecamatan Masalembu, Kangayan, Arjasa, dan Kecamatan Gayam.

Tentu, dari empat kecamatan yang absen dalam kejuaraan sepak bola tahunan di Sumenep ini dipertanyakan. Mengapa memilih tidak mengikuti laga tersebut?

Setelah ditelusuri, Ketua Asosiasi Sepak Bola Kabupaten (Askab) Sumenep, Hairul Anwar, menerangkan bahwa segala upaya pengumuman telah dilakukan sebelum laga digelar dua Minggu lalu. Bahkan semua camat di darat maupun Kepulauan Sumenep telah mengetahuinya.

“Kemarin itu kita sudah memberikan pengumuman kepada media untuk Bupati Cup 2019 ini, juga langsung ke paguyuban Camat. Kalau mereka absen berarti kan memang ada mis komunikasi atau memang camat lalai untuk memperhatikan surat edaran itu,” terangnya pada maduraindepth.com, setelah ditemui dikantornya, Kamis (1/8).

Irul, panggilan akrab Hairul Anwar, juga terang-terangan menegaskan bahwa menghidupkan sepak bola Sumenep memang membutuhkan dana yang cukup besar. Namun menurut dia, dana bukan satu-satunya kebutuhan untuk menghidupkan sepak bola daerah, tetapi juga harus ada semangat gotong royong.

“Kita sudah konfirmasi pada semua Camat di Sumenep. Kita akui sepak bola ini butuh dana yang besar, namun itu kan butuh gotong royong kita pasti akan bantu,” tutur dia.

Baca juga:  Sering Transaksi Narkoba di Kecamatan Talango, Pemuda Kelahiran Pamekasan Ditangkap Polisi

Irul sendiri mengaku masih belum bisa memastikan apakah empat kecamatan yang tidak ikut bertandang di laga bergengsi Bupati Cup 2019 ini akan menerima sanksi atau tidak. “Ya kita akan bicarakan di panitia Askab sendiri, apakah akan ada sanksi kepada empat kecamatan yang absen di Bupati Cup 2019 ini,” paparnya.

Sementara, dirinya hanya menginginkan bagaimana sepak bola Sumenep hidup dan bisa masuk liga nasional nantinya. “Kalau alasannya ada pada anggaran itu hanya alasan klasik, sebab empat kecamatan ini sampai absen. Kita itu ingin mencari bibit muda agar sepak bola Sumenep hidup, namun barangkali empat Camat yang terkait kurang respect,” imbuhnya. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto