maduraindepth.com – Masyarakat di Kabupaten Sumenep perlu mewaspadai potensi bencana alam selama musim penghujan. Terlebih, dalam beberapa hari terakhir sejumlah titik di Kota Keris muncul genangan air. Bahkan, sejak Rabu (6/1) banjir merendam dua desa dan ratusan hektar areal persawahan warga.
Banjir tersebut terjadi di Desa Nambakor dan Patean Kecamatan Saronggi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mencatat, di Desa Patean terdapat 33 rumah warga yang terendam banjir. Sedangkan di Desa Nambakor, banjir menggenangi 32 rumah warga.
Pantauan maduraindepth.com di lokasi, ketinggian banjir hingga Kamis (7/1) masih mencapai sekitar 30 sentimeter. Debit air tak kunjung surur seiiring adanya hujan susulan yang terjadi hampir setiap hari. Meski demikian, warga terdampak banjir lebih memilih untuk tetap bertahan di rumah masing-masing.
Kepala BPBD Sumenep Abd. Rahman menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada warga untuk mengevakuasi diri. Namun masyarakat terdampak lebih memilih bertahan dengan alasan ingin menyelamatkan harta benda yang ada di rumahnya.
“Juga karena ketinggian banjir tidak terlalu parah,” jelasnya.
Baca juga : Soal Banjir, DPRKP-CK Sebut Karena Faktor Sampah, DLH: Bukan Penyebab Utama
Rahman mengaku pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa sembako bagi para korban banjir. Diakui, banjir kali ini merupakan yang terbesar terjadi di Kabupaten ujung Timur Madura tersebut. Meski begitu, dia mengatakan hingga saat ini para korban masih dalam kondisi sehat tanpa adanya serangan penyakit akibat banjir.
Dia menambahkan, sebagai antisipasi pihaknya bekerjasama dengan pemerintah desa dan puskesmas setempat. Tujuannya, untuk bersiaga jika nantinya terdapat warga yang terganggu kesehatannya karena banjir.
“Kami harap warga tetap menjaga kesehatan. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan,” tutup Rahman. (BAD/MH)