“Tunggu komando dari pemerintah kelurahan,” imbaunya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disporabudpar Sampang melalui Kabid Kebudayaan, Abd. Basith. Pihaknya memita semua pihak bijak menyikapi persoalan ini. Menurutnya, penemuan makam itu tidak boleh dicela karena ada proses spiritual di baliknya.
“Mas Sinol melakukan tirakat puasa mutih 41 hari 41 malam, itu sebuah peristiwa spiritual yang harus dihormati,” ujarnya.
Di sisi lain, masyarakat menginginkan agar makam itu dikembalikan ke bentuk semula, yakni tempat istirahat peziarah. “Itu juga harus dihargai,’ imbuhnya.














