Lurah Bertindak

Kejadian ini kemudian menyita perhatian banyak pihak, termasuk Pemerintah Kelurahan dan Disporabudpar Sampang. Guna memediasi isu ini, pihak kelurahan mengadakan pertemuan dengan melibatkan banyak pihak, mulai tokoh, ulama hingga TNI/Polri pada Selasa (16/9/2025) siang.
Dalam mediasi itu, Lurah Dalpenang, Mohammad Junaidi, mengungkap pelaku yang membuat makam palsu tersebut adalah Sinol. Namun, dengan cara yang arif dan bijak ia tidak serta-merta menyalahkan dan menyudutkan palaku atas perbuatannya yang telah membangun makam baru di lokasi cagar budaya.
Junaidi mengungkap, motif pelaku membuat makam karena karena merasa mendapatkan wangsit melalui mimpi. “Kami menghargai hasil wangsit pak Sinol,” ujarnya.
Kendati demikian, berdasarkan hasil musyawarah dalam mediasi tersebut disepakati bahwa makam tersebut akan (dibongkar) dikembalikan ke bentuk semula. Yakni tetap menjadi tempat istirahat peziarah.
“Kita akan kembalikan ke asalnya,” tegas Junaidi.
Baca juga:
- Makam Palsu Tiba-tiba Muncul di Area Pemakaman Bhuju’ Kramat Lanceng Sampang
- Pelaku Pembuat Makam Palsu di Sampang Terkuak: Ngaku Dapat Petunjuk Lewat Mimpi
Pihaknya juga menegaskan, bahwa pengondisian makam palsu tersebut akan diagendakan dalam bulan ini berbarengan dengan agenda haul tahunan. “Prosesnya nanti diawali dengan doa bersama dan khotmil qur’an,” ungkapnya.
Junaidi juga mengimbau warganya agar tidak melakukan gerakan atau pun aksi pembongkaran paksa. Sebab Pemerintah Kelurah Dalpenang sudah mengambil langkah dan bergerak cepat mengondisikan persoalan makam palsu tersebut. Terlebih dalam mediasi pihaknya juga melibatkan Disporabudpar, para tokoh, ulama dan kiai.














