maduraindepth.com – Laili Nadhifatul Fikriya sudah sampai di kediamannya, Desa Rapa Laok, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Sabtu (1/2/2020). Mahasiswi S2 di International Relations Shandong University, China itu dijemput oleh Dinas Sosial (Dinsos) Sampang di Bandara Juanda, Surabaya.
Pihak Dinsos Sampang tak hanya menjemputnya di Juanda. Melainkan juga mengantar mahasiswi yang terjebak virus corona di China tersebut sampai ke halaman rumahnya.
Kepala Dinsos Moh. Amiruddin menuturkan, pihaknya melakukan penjemputan didampingi pihak keluarga dan sampai di Juanda pada pukul 05:00 WIB. Dalam hal ini Dinas Sosial melakukan penjemputan dan pemulangan.
Amir, sapaan Kepala Dinsos Sampang menyebutkan, setelah dilakukan pemeriksaan dan terbebas dari virus corona, otoritas China memperkenankan Laili untuk kembali ke kampung halaman. “Laili sudah dilakukan pemeriksaan dan diperbolehkan keluar dari China,” tuturnya pada maduraindepth.com.
Baca Juga: Pemkab Sampang Jemput Kepulangan Laili di Juanda
Dikatakan Laili, sebelum kembali ke tanah air dirinya terlebih dahulu mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan cara screening di China, Korea. Sesampainya di tanah air, tepatnya di Bandara Soekarno Hatta (Soeta) Jakarta, dirinya juga mendapat perlakuan yang sama.
“Semua bandara internasional dilakukan pemeriksaan kesehatan, saya tiga kali dilakukan pemeriksaan kesehatan,” beber Laili pada maduraindepth.com.
Laili mengungkapkan, setiap orang yang keluar masuk China dilakukan pemeriksaan kesehatan. Selain itu mereka juga wajib mengisi formulir kesehatan.
“Apakah pernah ke Wuhan, bersentuhan dengan orang Wuhan? Suhu tubuhnya bagaimana? Dan apa yang dirasakan. Masa inkubasi 14 hari,” ucapnya menceritakan proses pemulangannya ke tanah air.
Laili Ucapkan Terima Kasih Kepada Bupati Sampang
Kampung halaman merupakan tempat paling nyaman untuk pulang. Hal ini adalah idiom yang tepat untuk disematkan kepada Laili setelah terisolasi di Kota Qingdau akibat virus corona yang mewabah di China.
Laili berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Khususnya Bupati Slamet Junaidi dan Dinsos Sampang yang telah memfasilitasi kepulangannya.
“Terima kasih kepada Bupati Sampang bapak Slamet Junaidi yang telah membantu saya, dengan ini kita sangat tahu, bahwa dengan ini Bupati Sampang sangat peduli terhadap warganya. Terima kasih juga kepada Dinas Sosial yang telah menjemput dan mengantarkan saya pulang ke rumah,” ucapnya.
Berita Terkait:
- Begini Kesaksian Mahasiswi Asal Sampang yang Terjebak di China akibat Virus Corona
- Virus Corona, Bupati Sampang Janji Koordinasikan Pemulangan Mahasiswa Asal Sampang di China
- Mengenal Laili, Mahasiswi Berprestasi yang Terjebak di China
Bertahan Hidup dengan Sayur yang Tidak Segar
Akibat virus corona yang menyerang negeri China, Laili memilih tidak keluar asrama. Hal itu disebabkan karena keterbatasan stok masker yang dimilikinya.
“Apotik di sana sudah kehabisan masker, misalkan ada harganya pun naik tiga kali lipat,” tuturnya.
Selama wabah virus corona menyebar di China, dia bertahan hidup dengan sayur. Sayur itu dibeli dari pedagang di sekitar asrama yang sudah tidak segar.
Karena situasi yang masih tegang karena virus corona, dia terpaksa membelinya. “Ya kami di asrama terpaksa makan seadanya,” ujarnya.
Suasana Haru Menyelimuti Keluarga Laili
Laili tiba di kampung halaman sekitar pukul 13:30 WIB. Sesampainya di rumah dia disambut hangat oleh pihak keluarga.
Suasana haru menyelimuti kepulangan Laili. Isak tangis keluarga yang menunggunya di rumah seketika pecah. Neneknya, Khotimah tak kuasa menahan air mata melihat cucunya kembali ke kampung halaman.
Air mata sang nenek membasahi wajah yang sudah menua. Laili dipeluk erat, sebagai tanda rindu sang nenek yang mengkhawatirkan cucunya terkena virus corona selama berada di China.
“Lama tak bertemu, alhamdulillah Laili masih sehat,” kata Khotimah seraya meneteskan air mata ketika memeluk sang cucu. (RIF/MH)