Begini Filosofi Logo Hari Jadi Kota Sumenep Ke-750

Loga hari jadi kota Sumenep ke-750
Loga hari jadi kota Sumenep ke-750 dengan tema Rumah Kita. (Istimewa)

maduraindepth.com – Dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-750, Pemkab Sumenep meluncurkan logo yang sarat makna. Hal ini dituturkan oleh Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) setempat Carto kepada maduraindept.com, Sabtu (14/9/2019).

Carto mengungkapkan, logo tersebut berupa rumah adat suku Bajau dan tentunya memiliki nilai folosofi. Filosofinya, rumah itu tampak berada di atas laut karena posisinya yang terletak di pesisir pantai seperti di Kepulauan Sapeken.

Sedangkan tema hari jadi yang ke-750 ini adalah “Sumenep Rumah Kita”. Artinya, lanjut Carto, Sumenep kaya akan suku dan pulau.

“Kenapa kita memilih logo Rumah Bajau dan tema Sumenep Rumah Kita? Karena Secara filosofi Sumenep itu dulu adalah kerajaan yang memiliki banyak pulau, suku dan adat,” terang Carto.

Carto menjelaskan, Rumah Bajau tersebut sebenarnya berasal dari negara Asia Tenggara yaitu Filipina. “Ceritanya, dulu itu Suku Bajau berasal dari negara Filipina, kemudian mengembara sampai ke Sulawesi Selatan, sehingga juga melewati Sumenep, Madura pada masa raja Arya Wiraraja,” tuturnya.

Lebih lanjut, mantan Asisten Setkab Sumenep itu menguraikan, di kabupaten yang berlambangkan kuda terbang ini sedikitnya ada lima suku yang terkenal hingga sekarang. “Diantaranya, Suku Bajau, Mandar, Bugis, Kangayan dan Madura sendiri,” tambahnya.

Menurutnya, kelima suku itu juga memiliki bahasa yang berbeda-beda. “Seperti kangayan, Bajau dan Bugis yang ada di kepulauan itu sangat sulit bahasanya, kalau disamakan dengan bahasa madura di daratan. Karena mereka memiliki bahasa adat, tapi tentunya tetap Sumenep,” katanya.

Baca juga:  Pemkab Sumenep Kembali Programkan Mudik Gratis Mulai H-10 Lebaran Idul Fitri 2023

Selain itu, pengambilan tema tersebut juga untuk mengenalkan budaya dan kesenian lima suku tersebut ke kancah Nasional, bahkan internasional. “Jadi nantinya ada nilai budaya dan kesenian di Kepulauan itu yang dari dulu belum pernah diangkat. Maka dengan klosal Sumenep Rumah Kita, kesenian-kesenian dari berbagai suku itu yang nantinya akan kami tampikan,” pungkasnya. (MR/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto