DKPP Sumenep Optimalkan Produksi Pertanian Melalui Pompanisasi

Dkpp sumenep pompa air pompanisasi
Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid (baju batik) menerima bantuan pompa air dari Kementan di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya pada Kamis (18/4). (Foto: DKPP Sumenep for MID)

maduraindepth.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep menerima bantuan alat sarana dan prasarana (sarpras) pertanian berupa pompa air. Bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut berjumlah sebanyak dua unit.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid menyampaikan, penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Kegiatan itu, berlangsung di Lapangan Kodam V/Brawijaya, Surabaya pada Kamis (18/4).

Menurut Inung, sapaan akrab Chainur Rasyid, pemerintah pusat melalui Kementan sedang mengupayakan peningkatan luas tanam dan produksi pertanian. Tujuannya, adalah untuk memenuhi target kebutuhan pangan nasional.

“Peningkatan luas tanam dan produksi pertanian itu, dicanangkan bisa tercapai melalui progran pompanisasi. Makanya, Kementan memberikan bantuan pompa air,” ungkapnya.

Sehubungan dengan itu, lanjut Inung, Kementan juga menargetkan sebanyak 50 persen kebutuhan pangan nasional, harus bisa dipenuhi melalui hasil pertanian di Jatim. Terutama, berkaitan dengan komuditas padi. Sementara itu, program pompanisasi dianggap sangat strategis sebagai solusi untuk mencapai target.

“Pompanisasi ini, juga bertujuan untuk mengatasi masalah gagal panen akibat fenomena el nino atau kekeringan,” sebutnya.

Dengan adanya bantuan pompa air, maka petani bisa lebih mudah untuk mengalirkan air ke lahan masing-masing. Sehingga, proses tanam bisa berjalan lancar dan menghasilkan produksi pertanian yang maksimal.

Baca juga:  Jelang Lebaran, Gubernur Khofifah Pantau Harga Sembako di Sumenep

“Program pompanisasi, bisa membantu mempercepat peningkatan produksi pertanian,” jelasnya.

Penanaman komuditas pangan yang dilakukan di lahan kering, biasanya sekadar berlangsung satu kali tanam per musim. Sedangkan, jika dimaksimalkan melalui program pompanisasi, produksi komuditas pangan tersebut bisa mencapai hingga tiga kali tanam per musim.
“Khusus di Jatim, Kementan menargetkan kenaikan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional sebanyak dua juta ton. Atau, minimal sebanyak satu juta ton,” katanya.

Jika target itu tercapai, maka hasil pertanian di Jatim mampu menutupi 50 persen kebutuhan pangan nasional. Sehingga, jumlah impor komuditas pangan Indonesia bisa berkurang.

Untuk diketahui, jumlah bantuan mesin pompa air yang diberikan Kementan kepada Jatim sebanyak 3.700 unit. Kemudian, dua unit di antaranya disalurkan kepada kelompok tani (poktan) di bawah binaan DKPP Sumenep.

“Penerima bantuan pompa air di Sumenep, yaitu Poktan Bunbun Abadi, Desa Kasengan dan Poktan Barokah, Desa Manding Timur. Semua poktan tersebut, masuk wilayah Kecamatan Manding,” pungkasnya. (bus/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *