maduraindepth.com – Sebagai upaya menjaga tradisi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Festival Ketupat pada hari ke 7 Idul Fitri 1445 Hijriyah. Berlokasi di Pantai Lombang, festival ini diikuti sebanyak 54 peserta.
Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Khalifah mengatakan, Festival Ketupat ini sebagai upaya melestarikan budaya. Khususnya Tellasan Topak yang telah turun-temurun menjadi tradisi masyarakat.
“Diharapkan, semangat kegiatannya dalam rangka menyambut Tellasan Topak sebagai media menyatukan energi seluruh lapisan masyarakat dalam mengejar dan mengikat kemajuan,” ujarnya, Selasa (16/4).
Diterangkan, Pemkab Sumenep berkomitmen menjadikan budaya lokal sebagai kekuatan pembangunan di segala sektor, termasuk pariwisata. Sehingga, untuk mewujudkannya membutuhkan kontribusi dan dukungan seluruh lapisan masyarakat.
“Semangat tellasan topak guna menyatukan seluruh lapisan masyarakat dalam meningkatkan kemajuan Kabupaten Sumenep,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Moh Iksan menambahkan, peserta Festival Ketupat membuat kreasi wadah ketupat (Orong topak). “Tujuan kegiatan ini adalah seni budaya pertunjukan dan kuliner dalam rangka melestarikan tradisi, mendorong dan meningkatkan kunjungan wisatawan,” pungkasnya.
Peserta Festival tidak hanya membuat satu macam ketupat saja. Melainkan bermacam-macam bentuk.
Seperti katopa’ sangoh (Ketupat yang bentuknya paling umum), katopa’ toju’, katopa’ kope’, katopa’ bhâbâng, katopa’ jhârân, katopa’ masjid dan jenis ketupat lainnya. (*)