Slamet Ariyadi, Anak Petani Terpilih Jadi Anggota DPR RI Termuda

Slamet Ariyadi
Anggota DPR RI Terpilih Slamet Ariyadi menjadi pemateri dalam kegiatan kepemudaan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang, Sabtu (24/8). (Foto: AJ/MI)

maduraindepth.com – Kabar membanggakan datang dari Desa Gunung Rancak, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang. Sebab salah seorang putra asli daerah, Slamet Ariyadi dipastikan terpilih sebagai anggota DPR RI dalam Pemilu 2019 beberapa waktu lalu.

Slamet Ariyadi tercatat sebagai anggota DPR RI termuda. Sebab di usianya yang masih 29 tahun, pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu berhasil maju sebagai anggota dewan di Senayan.

Meski begitu, prestasi yang baru saja diraihnya ini tidak lantas membuat Slamet tinggi hati. Bahkan, Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu mengaku sadar betul siapa dirinya dan dari mana dia berasal.

”Saya ini anak petani, keseharian saya di rumah juga petani. Jadi saya menganggap apa yang saya raih ini merupakan anugerah sekaligus ujian untuk saya dari Allah,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela kegiatan kepemudaan di Kecamatan Robatal, Sampang, Sabtu (24/8/2019).

Menjadi anggota DPR RI termuda, Slamet tentu memiliki ide-ide segar untuk dia jalankan. Salah satunya adalah pemaksimalan potensi generasi milenial di Indonesia.

Slamet berpandangan, kaum muda di Indonesia saat ini memiliki potensi besar untuk berperan langsung dalam pembangunan Negara melalui daerahnya masing-masing. “Kalau orang-orang berpikir bahwa berperan dalam pembangunan Negara itu harus dalam skala nasional, itu menurut saya kurang tepat. Karena pembangunan itu harus dimulai dari sub terkecil,” ungkap politisi dari PAN itu.

Baca juga:  Jebol Pagar Kantor Dewan, Mahasiswa Sampaikan Empat Tuntutan

Bahkan, hal itu sudah banyak dia sampaikan kepada para pemuda di Kecamatan Robatal. Dia mengaku senang dengan para pemuda yang aktif melakukan kegiatan positif. Selain itu, dia juga terus memotivasi para pemuda di tanah kelahirannya untuk terus berkarya.

“Berkaryalah kamu kalau bisa sampai kamu dianggap gila. Jangan peduli dengan anggapan orang bahwa hal yang kamu lakukan itu mustahil. Lakukan saja dulu yang terbaik sampai sukses,” pungkasnya. (AJ/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *