Simak! Penjelasan Kepala Bandara Trunojoyo Soal Keselamatan Penerbangan

Penerbangan
Pesawat Wings Air take off di landasan pacu Bandara Trunojoyo Sumenep. (FOTO: Badri Stiawan/MI)

maduraindepth.com – Kepala Unit Penyelenggaran Bandar Udara (Bandara) Kelas III Trunojoyo Sumenep M. Arqodri Arman memberikan penjelasan soal standar keselamatan dalam dunia penerbangan.

Kepada maduraindepth.com, pejabat yang baru sepekan bertugas di Kota Keris ini memaparkan jika masyarakat tidak perlu khawatir soal standar keamanan dan keselamatan transportasi udara. Sebab pengawasan terhadap standar keselamatan dalam dunia penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dilakukan secara berlapis.

Otoritas Bandara menurutnya intens melakukan inspeksi terhadap fasilitas dan maskapai penerbangan. Tidak hanya itu, setiap maskapai penerbangan juga memiliki standarisasi terkait penggunaan pesawat, kru, hingga manajemen pengelolaan.

“Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa 99 persen keselamatan dan keamanan transportasi umum itu lebih menjamin dunia penerbangan,” jelasnya, Rabu (13/1).

Diterangkan, sebelum melakukan pergerakan, pesawat harus dilakukan pengecekan secara menyeluruh. Mulai dari mesin, bahan bakar, dan lain-lain. Memastikan pesawat layak terbang dan memenuhi ketentuan. Termasuk kru pesawat melakukan kroscek terhadap pesawat yang akan mengangkut penumpang.

Salah satu contoh, lanjut Arqodri, setelah memberikan arahan pramugari atau pramugara satu sama lain akan saling kroscek. Misal satu kru memeriksa pintu sebelah kiri, kru lainnya akan memeriksa pintu yang lain. Setelah itu, kedua kru ini akan saling memeriksa bagian pesawat sesuai ketentuan.

Sedangkan di Bandara, barang bawaan penumpang akan diperiksa tanpa membuka kemasan. Setiap benda atau barang yang tidak boleh dibawa dalam pesawat akan diperlakukan khusus. Kemudian landasan pacu juga rutin dilakukan pemantauan, pembersihan dan perawatan. Memastikan keamanan dan kelancaran pesawat saat take off maupun landing.

Baca juga:  Pupuk Langka, Dianggap Ditindas, Petani Luruk Dinas Pertanian

“Setiap hal kecil dalam persiapan penerbangan diawasi dan diperiksa dengan baik. Proses-proses pengecekan keamanan seperti ini tidak ada dalam transportasi umum lainnya,” papar Arqodri saat ditemui di ruang kerjanya.

Kondisi cuaca menurut dia juga tidak luput dari pantauan. Jika cuaca kurang bersahabat, penerbangan akan ditunda sesaat. Pesawat akan diizinkan terbang jika kondisi cuaca sudah diperkirakan tidak membahayakan bagi penerbangan.

“Dalam dunia penerbangan juga dikenal safety manajemen system. Sehingga kami pastikan dunia penerbangan merupakan yang paling aman digunakan untuk transportasi umum,” ujarnya.

Soal masih adanya kecelakaan dalam dunia penerbangan, Arqodri menyebut ada beberapa faktor. Faktor alam dan hal-hal di luar perhitungan manusia menjadi salah satu penyumbang terjadinya kecelakaan. Namun secara umum, kewaspadaan dan pengawasan ketat secara berlapis telah dilakukan dalam dunia penerbangan.

Dia menambahkan, pihaknya juga berduka atas musibah pesawat boeing 737-500 Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 yang terjatuh di Perairan Pulau Seribu, DKI Jakarta, Sabtu (9/1) lalu. “Semoga saudara-saudara kita yang menjadi korban mendapat tempat terbaik di Sisi Allah,” ucapnya. (BAD/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto