maduraindepth.com – Dalam rangka mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian hingga pelosok desa, Kapolda Jawa Timur (Jatim) gelar kunjungan ke Bangkalan dengan bertemakan Jumat curhat. Acara yang digelar di Pendopo Agung Bangkalan itu, dihadiri oleh seluruh Kepala Desa (Kades) se Kabupaten Bangkalan.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Dr Toni Hermanto menyampaikan, Jumat curhat tersebut digelar untuk mengetahui keluhan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian. Terlebih, Bangkalan telah melantik sebanyak 146 Kades baru pada Pilkades serentak tahap 2 beberapa waktu lalu.
“Hal ini memang selalu dilakukan oleh jajaran Kepolisian bersama dengan TNI, ini merupakan satu bentuk yang kami lakukan untuk memastikan bahwa pelayanan-pelayanan kita dapat diterima oleh masyarakat,” tuturnya, Jumat (23/6).
Dalam kesempatan itu, beberapa perwakilan dari masyarakat mengutarakan terkait banyaknya warga di pelosok desa tidak mempunyai surat izin mengemudi (SIM). Termasuk keluhan terkait Madura identik dengan permasalahan Narkoba, salah satunya di Bangkalan.
“Permasalahan SIM ke pelosok desa, ini merupakan jawaban yang akan kita lakukan karena sudah saya jelaskan alat ini kan tidak bisa dibawa-bawa kemana-mana, ini merupakan persoalan yang akan kita pikirkan. Kemudian masalah narkoba, ini merupakan masalah kita bersama terkait isu Madura yang identik permasalahan narkoba, kita perlu kesadaran kita bersama, maka masyarakat harus lebih aktif dan reaktif untuk memerangi narkoba,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, bahwa Jumat curhat tidak hanya dilakukan pada hari ini saja. Namun pelaksanaan Jumat curhat sudah menjadi program Kepolisian untuk mengetahui keluhan dari masyarakat.
“Jumat curhat ini sudah kami lakukan disetiap Jumat oleh anggota kami, agar kita bisa mengetahui keluhan dari masyarakat,” ujarnya.
Terkait keluhan yang disampaikan oleh perwakilan masyarakat pada kali ini, pihaknya akan langsung menindaklanjuti. Mulai dari penerangan di Kamal, kemudian terkait narkoba dan SIM.
“Kami akan langsung tindaklanjuti terkait di Kamal karena disana penerangannya kurang, kami sudah ada tiga pilar disana dan kami akan berkomunikasi dengan ASDP nantinya, kemudian masalah narkoba, kita harus berkolaborasi tidak hanya Kepolisian tapi teman-teman Kepala Desa juga harus bertanggungjawab atas itu dan terkait SIM memang kami kesulitan kalau membuat baru karena alatnya tidak bisa berpindah-pindah, tapi kalau memperpanjang kami ada mobil khusus,” pungkasnya. (RM/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini