maduraindepth.com – Bambang Iriyanto usai dilantik sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumenep, Bambang mengeluarkan jargon baru berupa ‘Maju Bersama Mewujudkan Pendidikan Berbasis Informasi Tekhnologi (IT) Ber-akhlakul Karimah’.
Menurutnya, jargon tersebut diambil dari perkembangan pendidikan di Indonesia termasuk di Sumenep yang dinilai sudah terjadi dekadensi karena faktor IT.
“Langkah langkah yang harus dilakukan untuk menguatkan pendidikan yang berbasis IT, diantaranya harus melakukan upaya-upaya mengajarkan pendidikan agama. Sehingga dekadensi yang sebelumnya turun akan mengalami progres yang baik,” katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (2/5).
Tujuan tersebut juga tidak lepas dari Pendidikan agama yang sangat penting. Bahkan itu bisa wajib hukumnya. Karena Guru dan murid merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“Murid bisa maju, generasi bangsa bisa maju, ketika diimbangi dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guru. Maka di pendidikan itu ada tiga hal yang sangat menarik, yaitu pendidikan sekolah, pendidikan keluarga, dan pendidikan lingkungan masyarakat sosial,” lanjutnya.
Ia menegaskan budaya lokal juga harus tetap di jaga dengan kuat, sebab budaya lokal sendiri diangap mampu membendung dampak adanya kecanggihan IT.
“Seperti halnya bahasa yang selalu didengungkan oleh orang-orang kuno Madura yaitu, Bapa’ Bapu’, Guru Rato. Hal ini menjadi bagian terpenting dalam kehidupan masyarakat. Namun sayangnya di era IT ini hal itu sudah bergeser,” tegasnya.
Pihaknya mendorong dengan menguatkan akhlakul karimah atau etika yang baik. “Kita bisa berpikir kemajuan IT tapi ketika mereka punya akhlakul yang baik. Insya Allah bisa memilih dan memilah terhadap kepentingan itu sendiri,” kata mantan Kadis Cipta Karya dan PRKP ini.
Bambang menyebutkan, pendidikan tidak hanya cukup di sekolah, karena sekolah hanya sebuah sarana untuk menimba ilmu. Selain guru, orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk krakter anaknya.
Dengan mendidik anak tersebut sesuai dengan etika dan tatakrama, kehidupan sosial, saling menghormati. Sehingga akhirnya terbentuklah karakter yang baik.
“Peran utama pendidikan anak adalah orang tua sebagai penggerak, untuk membentuk karakter anak yang berlandaskan ilmu agama dan berakhlakul karimah,” pungkasnya. (MR/NR)