maduraindepth.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pamekasan menutup program rehabilitasi sosial bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terlibat tindak pidana penyalahgunaan narkoba.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Eddy Junaedi menyampaikan, program rehabilitasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai upaya untuk memperbaiki perilaku para narapidana dan pola hidup yang ketergantungan pada narkoba.
Kegiatannya, melalui screening dengan memilih warga binaan yang pantas mengikuti rehabilitasi, asesmen pada penilaian untuk mengetahui kemampuan narapidana menjalankan rehabilitasi pemasyarakatan di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.
“Proses pada rehabilitasi pemasyarakatan, kami melakukan tes urine narapidana untuk memastikan mereka mengkonsumsi narkoba atau tidak. Kemudian, melakukan treatment dengan kegiatan pembinaan keagamaan, fisik, intelektual, dan spiritual,” jelasnya, Senin (30/10).
Prioritas pada rehabilitasi pemasyarakatan, Eddy mengaku sebagai upaya untul mengubah jati diri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang melibatkan narapidana perkara narkoba agar menjadi manusia normal tidak tergantung pada narkoba.
“Peserta yang terlibat mampu dan mengikuti rehabilitasi pemasyarakatan sebanyak 150 narapidana, dan hasilnnya, mereka tidak lagi ketergantungan mengkonsumsi narkoba,” ungkapnya.
Rehabilitasi pemasyarakatan yang berbasis anggaran di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, berlangsung selama enama bulan terakhir. “Program rehabilitasi telah ditutup untuk tahun anggaram 2023. Lapas Narkotika di Pamekasan menjadi percontohan untuk Lapas lain se- Indonesia yang melakukan rehabilitasi pemasyarakatan,” pungkasnya. (Rafi/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI
