Opini  

Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19

Oleh : Idris Amir

maduraindepth.com – Pasca pemerintah pusat menetapkan pandemi Covid-19 menjadi bencana nasional di Indonesia, berdampak pada semua aspek. Baik politik, ekonomi, sosial budaya, tak terkecuali pada pendidikan.

Lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi diharuskan untuk tidak melaksanakan kegiatan tatap muka, belajar mengajar di sekolah atau di perguruan tinggi. Pendidikan keagamaan yang berbasis pesantren juga tidak melaksanakan kegiatan tatap muka secara langsung. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

banner 728x90

Penerapan physical distancing di lingkungan pendidikan diputuskan melalui surat edaran keputusan menteri Pendidikan Nomor 4 tahun 2020. Kemudian pandemi ini juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk meniadakan Ujian Nasional berbasis komputer. Maklumat Kapolri Nomor: MAK/2/III/2020, tertanggal 19 Maret 2020 serta keputusan Menteri dalam Negeri.

Undang-undang sistem pendidikan nasional 2003 sudah menyebutkan jelas pada pasal 3 yang berbunyi mengembangkan peserta didik menjadi insan beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sehat, cakap, berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggungjawab. Sejalan dengan undang undang ini, bahwa pembelajaran tidak hanya fokus kepada transfer ilmu saja, melainkan kepada pembelajaran akhlak siswa yang dapat diterapkan para guru dengan sikap dan perilaku kepada para siswa sebagai figur yang harus dan layak dicontoh dengan nilai-nilai etika.

Baca juga:  Menyoal Output Pendidikan Bergelar

Kegiatan belajar mengajar di kelas awalnya kontak langsung menjadi peran penting keberlangsungan pelaksanaan transformasi dan transfer ilmu kepada murid ataupun mahasiswa, merupakan kewajiban para pendidik untuk mencerdaskan siswanya . Di tengah mewabahnya virus ini, lembaga pendidikan dipaksa dan harus bisa beradaptasi dengan teknologi yang serba cepat menghadapi era teknologi 4.0.

Di satu sisi pembelajaran dituntut dengan menggukanan sistem online memaksa para pendidik untuk bisa melaksanakan kegiatan KBM tersebut. Walaupun sebenarnya masih banyak lembaga pendidikan yg belum siap dengan sistem pembelajaran Online.

Pembelajaran online ini sepertinya berbeda dengan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK). Perbedaan ini dapat diketahui dengan kesiapan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam melaksanakan ujian tersebut. Jika UNBK bisa dikatakan berjalan dan sukses tiga tahun terakhir ini dengan mengacu kepada sistem prosedur tetap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berbeda dengan sistem pembelajaran online yang dilakukan oleh masing- masing lembaga pendidikan secara keseluruhan. Sepertinya lembaga pendidikan tidak semuanya melaksanakan pembelajaran secara online. Terlepas itu semua, belum siapnya tenaga pengajar atau karena tidak ada aturan yang pasti dari pemerintah atau ketidaksiapan para pendidik menggunakan informasi karena keterbatasan alat media. Sehingga pembelajaran online ini tidak bisa dilaksanakan.

Alhasil pembelajaran ini menuntut siswa atau peserta didik untuk lebih belajar mandiri di rumah masing-masing tanpa ada yang menjelaskan dan mengarahkan terkait pelajaran yang dia hadapi. Padahal sejatinya para pelajar tidak semuanya langsung paham materi yang dihadapi. Lebih dari itu penjelasan seorang guru adalah kunci keberhasilan siswa memahami pelajaran yang mereka hadapi.

Baca juga:  Berkembang Biak Dalam Asbak

Dengan demikian dapat dipahami bahwa tenaga pendidik harus bisa memberikan motivasi kepada para siswa dan bisa memberikan solusi cerdas. Terlebih dalam hal inovasi pembelajaran dengan penuh dedikasi, semangat yang luar biasa, mengingat sistem pembelajaran yang dilaksanakan jauh berbeda dengan di kelas dan melalui pembelajaran online. Sehingga keinginan pemerintah dan para pendidik serta keinginan orang tua dapat diwujudkan, dengan kata lain para siswa bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah tanpa harus meninggalkan tugas-tugas yang ada sebagaima biasanya. (*)

Respon (1)

  1. Korupsi itu mencuri secara diam diam. Untuk Selamat dari mencuri baca ini عَن معَاذ بن عبد الله بن خبيب عَن أَبِيه رَضِي الله عَنهُ أَنه قَالَ خرجنَا فِي لَيْلَة مطر وظلمة شَدِيدَة نطلب رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم ليُصَلِّي بِنَا فأدركناه فَقَالَ قل فَلم أقل شَيْئا ثمَّ قَالَ قل فَلم أقل شَيْئا ثمَّ قَالَ قل

    قلت يَا رَسُول الله مَا أَقُول قَالَ قل هُوَ الله أحد والمعوذتين حِين تصبح وَحين تمسي ثَلَاث مَرَّات تكفيك من كل شَيْء

    وَعَن أبي هُرَيْرَة رَضِي الله عَنهُ قَالَ جَاءَ رجل إِلَى النَّبِي صلى الله عَلَيْهِ وَسلم فَقَالَ يَا رَسُول الله مَا لقِيت من عقرب لدغتني البارحة قَالَ أما لَو قلت حِين أمسيت أعوذ بِكَلِمَات الله التامات من شَرّ مَا خلق لم تَضُرك

    رَوَاهُ مَالك وَمُسلم وَأَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَه وَالتِّرْمِذِيّ وَحسنه وَلَفظه

    من قَالَ حِين يُمْسِي ثَلَاث مَرَّات أعوذ بِكَلِمَات الله التامات من شَرّ مَا خلق لم تضره حمة تِلْكَ اللَّيْلَة

    قَالَ سُهَيْل فَكَانَ أهلنا تعلموها فَكَانُوا يَقُولُونَهَا كل لَيْلَة فلدغت جَارِيَة مِنْهُم فَلم تَجِد لَهَا وجعا

    رَوَاهُ ابْن حبَان فِي صَحِيحه بِنَحْوِ التِّرْمِذِيّ

    وَعَن أبان بن عُثْمَان قَالَ سَمِعت عُثْمَان بن عَفَّان رَضِي الله عَنهُ يَقُول قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم مَا من عبد يَقُول فِي صباح كل يَوْم وَمَسَاء كل لَيْلَة بِسم الله الَّذِي لَا يضرمَعَ اسْمه شَيْء فِي الأَرْض وَلَا فِي السَّمَاء وَهُوَ السَّمِيع الْعَلِيم ثَلَاث مَرَّات فلايضره شَيْء وَكَانَ أبان قد أَصَابَهُ طرف فالج فَجعل الرجل ينظر إِلَيْهِ فَقَالَ أبان مَا تنظر أما إِن الحَدِيث كَمَا حدثتك وَلَكِنِّي لم أَقَله يَوْمئِذٍ ليمضي الله قدره

    رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَه وَالتِّرْمِذِيّ وَقَالَ حَدِيث حسن غَرِيب صَحِيح وَابْن حبَان فِي صَحِيحه وَالْحَاكِم وَقَالَ صَحِيح الْإِسْنَاد

    وَعَن ابْن عمر رَضِي الله عَنْهُمَا قَالَ لم يكن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم يدع هَؤُلَاءِ الْكَلِمَات حِين يُمْسِي وَحين يصبح اللَّهُمَّ إِنِّي أَسأَلك الْعَفو والعافية فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَة

    اللَّهُمَّ إِنِّي أَسأَلك الْعَفو والعافية فِي ديني ودنياي وَأَهلي وَمَالِي

    اللَّهُمَّ اسْتُرْ عوراتي وآمن روعاتي

    اللَّهُمَّ احفظني من بَين يَدي وَمن خَلْفي وَعَن يَمِيني وَعَن شمَالي وَمن فَوقِي وَأَعُوذ بعظمتك أَن أغتال من تحتي

    قَالَ وَكِيع وَهُوَ ابْن الْجراح يَعْنِي الْخَسْف

    رَوَاهُ أَبُو دَاوُد وَاللَّفْظ لَهُ وَالنَّسَائِيّ وَابْن مَاجَه وَالْحَاكِم وَقَالَ صَحِيح الْإِسْنَاد

    ورويناه في كتاب ابن السني، وقال فيه: ” أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرّ ما خَلَقَ ثَلاثاً لم يضره شئ ” (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *