maduraindepth.com – Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang, Madura, mengadakan pelatihan Santri Tangguh Bencana (SANGGUB) selama dua hari, sejak 16-17 Desember 2021. Pelatihan yang fokus dalam isu kebencanaan ini diikuti oleh sebanyak 116 santri.
Hal itu disampaikan Ketua Panitia Pelatihan SANGGUB PP Assirojiyyah, Mohammad Amin. Dia menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan agenda tahunan PP Assirojiyyah untuk memberikan pemahaman kepada para santri tentang isu kebencanaan.
Apalagi, kata Amin, PP Assirojiyyah berada di pusat Kota Bahari yang nyaris setiap musim hujan terdampak bencana banjir. Sebab itu, para santri harus bisa mengenali bencana yang dimungkinkan terjadi di lingkungan pesantren.
“Ada 116 santri yang ikut, (tujuannya untuk) menyiapkan mental tangguh untuk menangani bencana di Sampang, khusunya di pondok sendiri,” tutur Amin kepada maduraindepth.com, Kamis (16/12).
Menurutnya, santri harus ikut andil dalam menangani bencana. Meski tidak turun langsung ke masyarakat, peserta diharapkan bisa menangani bencana di lingkungan pesantren.
“Pelatihan ini adalah yang kedua kalinya, sebelumnya juga ada namun beda materi dan praktik, tujuannya agar santri tangguh dan menolong sesama,” pungkasnya.
Baca juga:
- FPRB Sampang Gelar Pelatihan Dasar untuk Relawan di PP Assirojiyyah Kajuk
- Soal Santri Tanggap Bencana, Begini Kata Pengasuh Ponpes Assirojiyyah
- Tutup Tahun 2021, KPS Gelar ‘Titik Balik 3’
Dalam pelatihan tersebut sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya dihadirkan untuk memberi pemahaman kepada para santri. Seperti dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Menariknya, para narasumber tidak hanya menyajikan materi saja. Tapi juga melakukan simulasi penyelamatan jika terjadi bencana. Seperti water rescue, Medical First Responder (MFR), vertical recue dan fire rescue.
Sementara itu, Kepala BPBD Sampang Asroni melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik Moh. Imam menyampaikan, pelatihan yang diikut santri PP Assirojiyyah tersebut merupakan langkah dasar untuk menyiapkan generasi tangguh bencana.
“Pelatihan kebencanaan harus terus dilakukan, mengingat Sampang masih rawan dengan bencana seperti banjir, longsor, angin puting beliung hingga kekeringan,” hematnya.
“Peserta yang ikut pelatihan ini bisa praktikkan jika nanti terjadi bencana, terutama untuk menolong sesama santri di pondok,” ucap Moh. Imam. (Alim/MH)