maduraindepth.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melaksanakan penanaman ribuan pohon produktif di lingkungan pondok pesantren (Ponpes). Di Kabupaten Sampang, terdapat lima Ponpes yang menjadi lokasi penanaman pohon serentak KKKS wilayah Jabanusa itu. Hari pertama penanaman dilakukan di Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang, Kamis (24/11).
Staf Hubungan Masyarakat, SKK Migas – Jabanusa, Yustian Hakiki menyampaikan, penanaman pohon serentak di beberapa lokasi di Indonesia dilakukan sebagai komitmen menjaga lingkungan serta menekan emisi karbon. Kegiatan ini dipantau langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dihadiri Kepala Migas secara online.
“Serentak dilakukan di wilayah Jabanusa, dimana tanaman yang dipilih adalah jenis pohon produktif yang bisa dikembangkan untuk peningkatan usaha dan lainnya,” tutur Yustian.
Menurut Yustian, program penanaman tersebut tidak akan berhenti sekali saja. Hingga lima bulan ke depan pihaknya akan melakukan monitoring dan perawatan tanaman demi suksesnya program tersebut. “Penerima ada lima pondok pesantren dengan jumlah total satu ribu bibit seperti buah mangga, kelengkeng matalada, kelengkeng diamond, alpukat, jambu merah, dan sirsak,” ujarnya.
Yustian juga mengatakan, SKK Migas terus mendorong peningkatan mutu penanaman pohon di wilayah kerja hulu migas dalam rangka mendukung pencapaian produksi migas 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030. “Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah dan pihak Ponpes, kedepannya diharapakan pohon ini dirawat hingga membuahkan hasil dan bisa dimanfaatkan oleh lingkungan pondok,” harapnya.
Pengasuh PP Assirojiyyah: Kegiatan SKK Migas Berdampak Positif
Pengasuh PP Assirojiyyah, KH. Athoullah Bushiri menyampaikan, dipilihnya pesantren sebagai lokasi penanaman merupakan pilihan yang tepat. Dia menilai penanaman tersebut memiliki dampak positif bagi santri sebagai bahan pembelajaran mengelola lahan kosong, seperti berkebun.
“Kami berterima kasih adanya bantuan pohon produktif ini bisa dimanfaatkan santri untuk berkebun, hasilnya bisa digunakan menambah kebutuhan hidup santri di pondok,” tuturnya.
Kyai Atho’, sapaan karibnya, mengungkapkan, beberapa waktu lalu penanaman pohon produktif pernah dilaksanakan di PP Assirojiyyah. Bahkan saat itu pihaknya melakukan pembelian bibit hingga ke luar Jawa.
“Semoga tanaman produktif ini bisa memberikan manfaat, selain mengurangi polusi juga memberikan dampak kesejahteraan bagi santri untuk berkebun dan memanfaatkan buahnya nanti,” pungkasnya.
Ketua PCNU Sampang: Tanam Pohon Meski Terjadi Kiamat
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Sampang, KH. Mohammad Itqon Bushiri mengapresiasi kegiatan penanaman pohon yang dilakukan SKK Migas-HCML tersebut. Menurutnya, penghijauan disamping sebagai ikhtiar menjaga kelestarian alam, juga bisa menambah oksigen.
“Kami sangat bersyukur dan bangga bisa menanam pohon di lahan yang kosong,” ujarnya.
Kyai Itqon menjelaskan, menanam pohon merupakan salah satu ajaran Islam. Kemudian dia mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tentang anjuran menanam pohon.
“Jika tiba waktunya kiamat dan di tangan salah satu diantara kalian ada bibit tanaman (tunas), maka bisa membatalkan atau menunda kiamat. Rasulullah memerintahkan sampai ditanam, maka tanamlah,” terangnya.
Dia mengatakan, jika tiap Ponpes bisa menanam pohon dengan jumlah separuh dari banyaknya santri, maka diyakini bisa memberikan manfaat. Baik bagi kelestarian alam dan keberlangsungan hidup santri.
“Terus berusaha untuk menjaga lingkungan hidup dengan menanam pohon,” pesannya. (Alim/MH)