Tahun 2023, Sampang Dapat Bantuan 55 Ribu Ton Pupuk Bersubsidi

bantuan pupuk bersubsidi sampang
Petani saat menanam padi di Kecamatan Sampang. (Foto: Mukrim for MID)

maduraindepth.com – Kelangkaan pupuk yang sebelumnya dirasakan para petani di Kota Bahari, kini segera teratasi. Pasalnya, saat ini Kabupaten Sampang mendapatkan bantuan pupuk bersubsidi tahun 2023 dari pemerintah pusat.

Bahkan, keberadaan pupuk bersubsidi tersebut kini sudah berada di Sampang dengan jumlah total 55.137 ton. Nantinya, puluhan ribu pupuk itu akan disalurkan kepada petani secara merata.

“Rinciannya, pupuk urea sebanyak 31.239 ton dan UMPK 23.898 Ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan-KP) Sampang Suyono, Selasa (10/1).

Diterangkan, puluhan ton pupuk bersubsidi itu dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani di Kabupaten Sampang selama setahun. Namun, jika pupuk tidak cukup untuk digunakan selama setahun, pihaknya mengaku akan melakukan pengajuan kembali.

“Menurut hitungan kami, puluhan ribu itu lebih dari cukup,” singkatnya.

Sebelumnya, diketahui kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Sampang terjadi, akibat sistem distribusi dari agen ke kios yang tidak teratur. Selain itu, pengiriman sering lambat. Sehingga petani kesulitan untuk mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi itu.

“Sebelumnya jatah alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat untuk musim tanam 2022 berkurang,” terang Suyono.

Dia mengatakan, pada 2022 lalu alokasi pupuk bersubsidi hanya 30.258 ton untuk jenis urea. Sementara tahun 2021, jatah alokasi pupuk subsidi jenis urea yang diterima Kabupaten Sampang sebanyak 35.800 ton.

Baca juga:  Polres Sumenep Gagalkan Penyelundupan 18 Ton Pupuk Bersubsidi ke Luar Kota

“Jadi, alokasinya pupuk bersubsidi tahun 2023 lebih besar dibandingkan 2022 dan 2021,” tuturnya.

Sementara, Nidomudin Pengamat Pertanian di Sampang menyebut, ketersediaan pupuk subsidi di Sampang sudah ada dan siap disalurkan ke sejumlah petani. “Alhamdulillah masyarakat tani sudah merasakan adanya puluk subsidi itu, realisasi dari realokasi 31 ribu ton itu jenis pupuk urea sudah didistribusikan,” ungkapnya.

Namun, kata pria yang akrab disapa Nido itu, sistem penebusan pupuk satu pintu masih belum terealisasi, yaitu melalui kelompok tani sebagi kontrol keluar masuk pupuk. “Paling penting target kami saat ini, bagaimana petani bisa menebus pupuk dengan mudah ke kios,” pungkasnya. (Alim/*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Respon (1)

  1. Mengapa setiap RT-RT menjual kan pupuk subsidi sedang kan kememterian sudah di sah kah bawasanya pupu subsidi tidak di jual belikan…!?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *