maduraindepth.com – Tokoh Masyarakat (Tomas) Rudi Setiadi menyatakan penghargaan penyelesaian konflik Syiah di Sampang lebih layak diberikan kepada Bupati Sampang, ulama dan umaro. Meski dirinya telah menerima penghargaan tersebut dari Bupati Slamet Junaidi, di Pendopo Trunojoyo, Senin (1/2).
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Sampang itu mengatakan, keuletan dan kesungguhan Bupati Sampang dalam menyelesaikan konflik Syiah justru lebih layak diapresiasi. Menurutnya kesungguhan Slamet Junaidi mulai dari awal hingga saat ini selalu intens melakukan komunikasi dengan para stakeholder dalam menyelesaikan konflik Syiah.
“Kepedulian Bupati Sampang yang sangat tinggi membuat para ulama dan umaro menjadi lebih solid,” kata Rudi.
Dengan melihat hasil perjuangan bupati dan para tokoh, lanjut Rudi, merupakan sebuah lompatan yang luar biasa dalam menyelesaikan konflik yang sudah berjalan selama 12 tahun.
“Salah satunya, ikrar yang sudah dilaksanakan, pemulangan jenazah penganut Tajul Muluk, pembuatan KTP dan bahkan pembuatan sertifikat tanah para penganut Syiah yang sudah berikrar. Hal ini merupakan bukti nyata kinerja bupati dan para stakeholder,” sambungnya.
Baca juga: Terima Penghargaan dari Bupati, Faisol: Penyelesaian Konflik Syiah Masih Panjang
Dalam menyelesaikan permasalahan ini, kata Rudi, bupati bisa mengambil sikap tegas dan menyentuh langsung pada pokok permasalahan. “Hal ini merupakan sebuah lompatan luar biasa,” tambahnya.
Dikatakannya, selama dirinya menjabat sebagai Kepala Bakesbangpol, dan terjadi konflik Syiah sejak 2012 lalu, sampai hari ini hanya Bupati Slamet Junaidi yang bisa mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan kasus Syiah di Kabupaten Sampang.
“Sudah 12 tahun saya menangani hal ini, hanya beliau yang mampu menangani kasus ini tanpa menimbulkan gejolak. Dan pihak-pihak yang telah berjasa ini merupakan manivestasi bagi Kabupaten Sampang,” ujarnya.
Terhadap penganut syiah yang sudah melakukan ikrar kembali ke Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) atau Sunni, Rudi menjelaskan akan dilakukan pembinaan. Tentunya hal ini merupakan bentuk kerja keras Bupati, Forkopimda, para ulama dan umaro serta semua stakeholder.
“Mereka juga layak mendapat penghargaan atas perjuangan ini,” pungkasnya. (RIF/MH)