maduraindepth.com – Pokdarwis Pesona Mandangin kembali melakukan monitoring pertumbuhan pohon tahap akhir di lima Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Sampang, Madura, Sabtu (17/6). Tujuannya, memastikan kondisi pohon tumbuh dan terawat dengan baik sejak ditanam November 2022 hingga Juni 2023 lalu.
Founder Pokdarwis Pulau Mandangin, Lukman Hakim mengatakan, monitoring perkembangan tanaman pohon tersebut merupakan kelima kalinya dilakukan. Mulai dari menghitung kuantitatif dan kualitatif pohon, serta kendala pertumbuhan pohon.
Kemudian, di tahap berikutnya tim monitoring menyerahkan dua botol cairan road map tanaman. Tujuannya, untuk memberikan rangsangan pada tanaman, agar akar dan daunnya kuat dan tumbuh dengan baik.
“Setiap tahapan monitoring, kami lakukan pendataan dan analisis perkembangan tumbuhan, sehingga diketahui kesulitan dan kendala yang ada hingga tahap monitoring akhir ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Lukman menyebut, monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sinkronisasi pelaksanaan kegiatan penanaman dengan rencana yang dibuat. Termasuk memastikan jumlah tanaman baik yang masih hidup berkembang, maupun layu atau mati.
“Setelah dilakukan monitoring selama lima bulan terhitung dari Januari sampai Juni 2023, sebagian tanaman hidup dan terlihat sudah banyak yang berkembang, meski ada beberapa kendala yang ada, seperti minimnya perawatan hingga beberapa tumbuhan terkena penyakit hama, dan mati,” ungkapnya.
Menurut advokat asal kepulauan itu, setelah dilakukan sejumlah tahapan monitoring selama lima bulan, tim monitoring telah mendapatkan laporan perkembangan tanaman secara lengkap. Mulai dari jumlah pohon, maupun penyebab proses pertumbuhan tanaman.
“Jumlah droping awal tanaman sekitar seribu pohon dengan berbagai jenis bibit, rinciannya satu Ponpes diberi 200 bibit pohon. Tetapi setelah dilakukan monitoring ada sebagian tanaman yang mati, layu, tidak tertanam, masih hidup, hingga diambil orang,” terangnya.
Monitoring dilakukan oleh lima petugas yang menyebar ke beberapa titik lokasi. Meliputi Ponpes Assirojiyyah, Al-Badriyah, Assaidiyah, An-Najah, dan Ponpes Tanwirul Islam II Sampang.
“Dari hasil monitoring, kondisi tanaman di beberapa Ponpes sebagian besar sudah tumbuh besar, bahkan ada yang mulai berbuah serta ada yang mati karena banyak kendala,” katanya.
Pihaknya berharap, setiap penanggungjawab tanaman di Ponpes untuk terus memantau, merawat tumbuhan hingga tumbuh besar dan berbuah. Sehingga, nantinya jika sudah berbuah bisa dirasakan manfaatnya oleh santri.
“Kami berharap tetap ada rasa peduli menjaga tumbuhan dengan baik, dan manfaatnya bisa dirasakan pihak Ponpes,” harapnya.
Salah satu penanggungjawab tanaman pohon di Ponpes Assirojiyyah Kajuk Sampang, Ghus Hamim mengaku bersyukur. Sebab dengan adanya penanaman pohon itu bisa membantu penghijauan lingkungan, serta memberikan manfaat jika nantinya bisa tumbuh dan berbuah.
“Di Ponpes Assirojiyah dikasih tanaman pohon, seperti kelengkeng diamond, kelengkeng matalada, avocado, mangga kiojay, mangga manalagi, akasia, jambu dan sirsak. Alhamdulillah sebagai besar tumbuh berkembang,” ucapnya.
Dia menyebut, semua jenis pohon yang ditanam terus mendapat perawatan. Salah satunya disiram secara intens setiap dua hari sebanyak satu kali siram. Jadi totalnya dalam satu pekan disiram sebanyak tiga kali.
“Para santri ikut menjaga dan merawat pohon yang ada, sebab sebagian lahan pondok yang kosong sengaja kami tanam, agar nantinya bisa hijau dan bermanfaat bagi pondok sendiri,” pungkasnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini