HCML Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pulau Mandangin Lewat Pelatihan

UKM binaan hcml
Foto bersama usai kunjungan SKK Migas-HCML bersama awak media ke salah satu UKM binaan HCML di Pulau Mandangin, Sampang. (Foto: IST)

maduraindepth.com –  Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) aktif berperan dalam memberdayakan ekonomi warga di kepulauan Desa Mandangin, Sampang, Madura, Jawa Timur. Salah satunya, melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM).

Head of Field Relations HCML, Ali Aliyuddin menjelaskan, PPM ini merupakan bentuk komitmen atas kepedulian perusahaan kepada warga yang tinggal di sekitar wilayah operasi. “Program ini merupakan bukti komitmen kami dalam memberikan manfaat positif kepada masyarakat terdampak di sekitar wilayah kerja HCML,” katanya saat Kunjungan Lapangan Media SKK Migas dan KKKS di Madura, Kamis (2/10).

Ali mengatakan, ada dua kegiatan pelatihan di antaranya pembekalan pengetahuan tentang mekanik terhadap pemuda Pulau Mandangin dan pelatihan pengemasan dan pemasaran produk olahan makanan. Pelatihan juga diperuntukkan bagi UKM di Mandangin untuk meningkatkan hasil produksi olahan makanan, termasuk pengemasan dan pemasaran.

Mengingat, kata dia, dengan produksi olahan makanan dan pengemasan secara tradisional, UKM di Mandangin hanya mampu menjangkau penjualan di wilayah setempat. Adapun pembekalan keterampilan mekanik kepada sejumlah pemuda Desa Mandangin mampu meningkatkan tambahan pendapatan di luar hasil nelayan.

ppm pelatihan masyarakat hcml pulau mandangin
Foto bersama usai kunjungan SKK Migas-HCML bersama awak media ke Pulau Mandangin, Sampang. (Foto: IST)

“HCML tidak hanya mendatangkan tenaga pelatih, melainkan juga membantu peralatan usaha mekanik untuk dikembangkan oleh sekelompok pemuda yang menyukai dunia montir,” ucap Ali.

Diterangkan, saat ini dari hasil pelatihan tersebut, ada dua bengkel yang sudah beroperasi penuh di Pulau Mandangin. Diharapkan keberadaan bengkel ini bisa menjadi alternatif usaha yang bisa dilakukan oleh warga Pulau Mandangin yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Baca juga:  Kapolsek Sokobanah Bantah Tolak Laporan Juragan RM Sae Salera

Selain itu, HCML juga memberikan bantuan berupa jaring dan perbaikan perahu bagi nelayan di Pulau Mandangin. “Kami juga memberikan bantuan alat produksi kepada nelayan berupa jaring ikan dan pelatihan cara perbaikan perahu untuk mendukung mata pencaharian utama masyarakat,” kata dia.

Ali menyampaikan, dalam menentukan PPM ini, pihaknya melakukan studi mengenai kondisi dan kebutuhan masyarakat Pulau Mandangin agar bisa selaras dan sesuai dengan target. Sehingga, HCML selalu bergandengan tangan dengan berbagai elemen masyarakat, pemerintah daerah dan SKK Migas dalam pelaksanaan PPM tersebut.

“Kami biasanya melihat terlebih dahulu kebutuhan masyarakat dan aspirasi apa saja yang disampaikan masyarakat, baru menentukan program yang tepat untuk pemberdayaan masyarakat Pulau Mandangin. Selain ekonomi, HCML juga memberi perhatian pada bidang pendidikan, kesehatan dan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan PPM ini,” kata dia.

Selain pemberdayaan ekonomi masyarakat, dari sisi lingkungan hidup HCML juga berupaya untuk menjaga kualitas udara di Pulau Mandangin dengan memasang Air Quality Monitoring System (AQMS) yaitu alat yang berfungsi untuk memonitor kandungan SO2 di dalam udara ambien.

“Secara periodik HCML melakukan perawatan dan kalibrasi alat tersebut sehingga ketika data pantauan pada alat tersebut menunjukkan ambang batas yang tidak normal, pihak kami akan segera melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” kata Ali.

Baca juga:  Pasca Rusak, Landmark Pulau Mandangin Kembali Terpasang

Ali berharap keberadaan HCML di Pulau Mandangin dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat di pulau tersebut. “Mudah-mudahan keberadaan HCML bisa memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan warga Pulau Mandangin, dan ke depan UMKM yang kami bina juga dapat secara mandiri memperkuat ekonomi mereka,” paparnya.

Manfaat pelatihan dan pemberdayaan tersebut dapat langsung dirasakan oleh pemilik UKM Sambal Dapoer Haidar, Diana Safira. Dia menyebut, SKK Migas dan HCML telah membantu usahanya sejak 2019 lalu dengan memberikan beberapa pelatihan.

“Dulu omzet kami hanya Rp 300-500 ribu per bulan nya, karena hanya bisa menjual di Mandangin saja, tetapi dengan bantuan HCML, kami bisa menjual ke toko online dan keluar Pulau Mandangin,” ujar dia.

Diana menyebutkan, berkat bantuan pelatihan pengemasan dan pemasaran omzetnya bertambah hingga 70 persen per bulannya. “Alhamdulillah saya berterimakasih kepada SKK Migas dan HCML karena sudah membimbing, melatih dan banyak membantu pengembangan usaha kami,” tutupnya. (*)

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya DI SINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto