HCML Dukung Upaya SKK Migas Capai Penanaman 1,6 Juta Pohon di 2024

Penanaman pohon skk migas hcml
Penanaman pohon mangrove di pesisir Pantai Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Yogyakarta, oleh SKK Migas-KKKS bersama puluhan perwakilan media massa di wilayah Jabanusa. (Foto: SKK Migas for MID)

maduraindepth.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah berkomitmen untuk menanam sebanyak 1,6 juta pohon pada 2024. Komitmen itu, sebagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dan upaya mengurangi emisi karbon, serta mendukung terwujudnya Indonesia net zero emission tahun 2060.

SKK Migas dan KKKS, secara konsisten dan berkesinambungan memberikan dukungan aktif pada program rehabilitasi lingkungan. Salah satunya, dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon.

banner 728x90

Dalam rangka mendukung tercapainya target penanaman 1,6 juta pohon oleh SKK Migas tersebut, Manager Regional Office dan Relations Husky CNOOC Madura Limited (HCML) Hamim Tohari menyampaikan, pihaknya juga aktif terlibat dalam upaya penghijauan. Menurut dia, aktivitas ini melambangkan kesadaran kolektif insan industri hulu migas terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Sebagai salah satu KKKS, kami juga telah dan akan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dalam rangka mendukung program pemerintah menuju Indonesia net zero emission,” ungkapnya.

Dia menyebut, sejak beberapa tahun terakhir HCML rutin melaksanakan penanaman sejumlah 10 ribu pohon. Termasuk tahun ini, pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan serupa dengan jumlah bibit pohon yang tidak jauh berbeda.

“Jika nanti kebutuhan penanamannya bertambah, kami juga akan menambah jumlah penanaman pohonnya,” kata Hamim.

Baca juga:  Peternak Wajib Tahu Ciri-ciri Penyakit Antraks pada Hewan

Selama ini, lanjut dia, upaya pelestarian lingkungan yang dilaksanakan HCML melibatkan para stakeholder. Terdiri dari masyarakat, aktivis lingkungan, hingga pelajar.

“Karena upaya pelestarian ini tidak bisa kita lakukan sendiri. Perlu keterlibatan banyak pihak,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *