Tekan Emisi Karbon, SKK Migas-KKKS Target Penanaman 1,6 Juta Pohon di 2024

Penanaman pohon skk migas
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro (kiri) didampingi Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Jabanusa Febrian Ihsan saat menyerahkan bibit mangrove secara simbolis. (Foto: MID)

maduraindepth.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) terus terlibat dalam upaya menekan emisi karbon di Indonesia. Salah satunya dengan melaksanakan penanaman pohon secara intensif dan massif.

Seperti yang dilakukan pada saat pelaksanaan Lokakarya Media Periode II 2024 di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. Seluruh peserta dari berbagai media massa dan SKK Migas-KKKS melaksanakan penanaman pohon mangrove di Pantai Pasir Kadilangu, Kulonprogo.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, melalui Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menjelaskan, pihaknya bersama KKKS telah sejak lama melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Setiap tahunnya, SKK Migas bersama KKKS kian intensif melaksanakan penanaman dengan jumlah pohon yang terus bertambah.

Bahkan, sejak 2022 jumlah pohon yang ditanam mencapai lebih dari 1 juta bibit. Kemudian, di 2023, jumlahnya kembali bertambah hingga 2 juta lebih pohon yang ditanam.

Sedangkan untuk tahun 2024, pihaknya menargetkan penanaman mencapai 1,6 juta pohon di seluruh wilayah di Indonesia. Penanaman tersebut sebagai upaya SKK Migas bersama KKKS untuk menekan emisi karbon dan mendukung rencana Indonesia net zero emission di 2060.

“Program ini (Penanaman pohon, Red) memang sangat kami dorong terkait dengan upaya penghijauan,” ujarnya disela-sela acara Sinergi Jaga Lingkungan sebagai rangkaian kegiatan Lokakarya Media yang dilaksanakan SKK Migas-KKKS Jabanusa di Pantai Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (6/9).

Baca juga:  117 Lembaga SD Di Sumenep Dapatkan Bantuan Perbaikan Sekolah

Diterangkan, pelaksanaan penanaman pohon yang dilakukan selama ini bukan hanya sebatas seremonial saja. Melainkan, titik lokasi penanaman hingga kepastian perawatan pohon tersebut juga dipikirkan dengan matang. Salah satunya dengan menggandeng stakeholder yang berkecimpung di bidang lingkungan serta instansi pemerintah terkait.

“Sehingga keberadaan pohon yang ditanam bisa terus dilakukan perawatan hingga dirasakan kemanfaatannya,” kata Hudi.

Menurut dia, kepedulian terhadap upaya menjaga lingkungan butuh keterlibatan semua pihak. Oleh karena itu, SKK Migas selalu menggandeng stakeholder dalam rangka penghijauan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *