Mengenal Rumah Desa Hebat, Bantu Pemuda Desa Lanjutkan Kuliah

Founder Rumah Desa Hebat, Abu Rizal memaparkan program 1000 Sarjana di hadapan peserta. (Foto : Abu Rizal for MI)

maduraindepth.com – Apa yang dilakukan oleh sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Rumah Desa Hebat layak diapresiasi tinggi. Berbekal semangat dan kepedulian terhadap pelajar kurang mampu, mereka membantu memfasilitasi puluhan siswa kurang mampu untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Pada tahun 2020, bertepatan dengan hari jadi ke-2, Rumah Desa Hebat mendeklarasikan program 1000 sarjana. Sebuah program fasilitasi beasiswa pendidikan bagi para pelajar pedesaan yang kurang mampu, namun memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan kuliah.

banner auto

“Memang publik waktu itu tidak percaya, karena kami kumpulan anak muda yang masih kuliah. Bahkan, ada anggota kami yang pesimis, tapi saya optimis dan menguatkan mereka,” kata Abu Rizal, Founder Rumah Desa Hebat, kepada maduraindepth.com, Sabtu (18/12).

Pada awalnya, Abu Rizal dan kawan-kawannya mencoba menyiapkan kuota 20 sarjana. Mereka kemudian melakukan koordinasi dengan sejumlah Perguruan Tinggi di Madura dan Jawa, seperti UNIRA, IAIN Madura, UIM, Akbid Graha Husada Sampang dan STAI Taswirul Afkar Surabaya.

Hasil koordinasi dengan Perguruan Tinggi itu, mereka berhasil menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Akbid Graha Husada. Hal itu yang menjadi alasan Rumah Desa Hebat untuk terus berjuang menyekolahkan para siswa yang kurang mampu ke jenjang tinggi.

“Jadi, yang awalnya publik tidak percaya, sekarang sudah terjawab dengan 20 anak yang sekarang kuliah gratis,” tutur Abu Rizal.

Baca juga:  Slamet Junaidi: Kontraktor di Sampang Akan Kita Tertibkan

Peraih Pemuda Pelopor Pendidikan 2018 itu menuturkan, saat ini sudah banyak pelajar yang sudah masuk dan mendaftar kuliah gratis ke Rumah Desa Hebat. Rata-rata mereka yang mendaftar berasal dari keluarga kurang mampu, namun punya kemauan kuat melanjutkan kuliah.

“Kalau ada yang berprestasi namun terkendala uang kuliah, kami bantu dan tentukan kuliah dimana karena keterbatasan kuota,” ungkapnya.

Untuk menjaring siswa kurang mampu, Abu Rizal bersama teman-temannya blusukan ke desa-desa. Di samping juga bermitra dengan sekolah-sekolah, mencari anak dari keluarga tidak mampu yang lulus sekolah tapi ingin melanjutkan kuliah.

“Kalau KIP (Kartu Indonesia Pintar) ini masih ada, insya Allah akan terus berlanjut. Itu (KIP), satu-satunya program yang layak. Di sisi lain selain kuliah gratis juga dapat uang operasional,” ungkapnya.

Program 1000 sarjana merupakan wadah bagi pemuda yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, namun terkendala biaya. Karenanya, Rumah Desa Hebat hadir membantu dan memfasilitasi kemauan siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya.

“Pernah juga ada pelajar yang ingin kuliah namun kondisi ekonomi kelurganya yang kurang mampu. Ibunya jualan di pasar mengharuskan pelajar tersebut untuk menunda niatnya,” cerita Abu Rizal.

Dalam melaksanakan program 1000 Sarjana, Abu Rizal seringkali mendapatkan penolakan. Terutama saat melakukan penjaringan pelajar yamg kurang mampu di Desa.

Baca juga:  Soal Paus Terdampar di Bangkalan, Kiai Itqon: Jangan Berfikir Jadi Pertanda Buruk

“Kami terus berusaha dan meyakini kalau ini memang beasiswa gratis 100 persen. Kami juga meyakinkan orang tua bahwa mereka berhak mendapatkan pendidikan tinggi,” ujar pemuda yang terpilih menjadi volunteer Malaysia tahun 2018 tersebut.

Kerjasama Rumah Desa Hebat dengan salah satu kampus di Madura. (Foto : Abu Rizal for MI)

Rumah Desa Hebat saat ini telah mendapat respon positif dari beberapa kampus, karena dianggap berperan menyadarkan pentingnya pendidikan tanpa harus memikirkan biaya.

“Adanya rumah desa hebat ini bisa dirasakan masyarakat. Seperti anak penjual bakso yang ingin kuliah, Alhamdulillah sekarang sudah kuliah dengan beasiswa yang ada,” tuturnya.

Pendampingan Selama Kuliah

Mahasiswa jurusan ekonomi syariah IAI NATA Sampang ini mengungkapkan, akses mendapatkan informasi untuk melanjutkan ke perguruan bagi warga pedesaan hingga saat ini menjadi persoalan serius yang harus disediakan.

“Akses informasi di pedesaan sangat terbatas, kami hadir untuk menjembatani ini karena kalau tidak dijembatani mereka tidak akan tahu,” katanya.

Kendati demikian, mereka yang telah kuliah tidak dibiarkan begitu saja. Rumah Desa Hebat tetap melakukan pendampingan dan evaluasi rutin tiap bulan.

“Kami terus lakukan bimbingan untuk peserta sebagai bentuk tanggungjawab,” ucap Abu Rizal.

Abu Rizal optimis Rumah Desa Hebat akan menjadi besar seiring kepercayaan dari masyarakat dan kampus, serta pihak-pihak yang mensupport program 1000 Sarjana. Sebab, misi utama Rumah Desa Hebat adalah mencetak generasi emas di masa mendatang.

Baca juga:  Usai Dikukuhkan, ASA IDIA Bertekad Ikut Berkontribusi Bagi Perkembangan Kampus

“Target kami di tahun 2022, sebanyak 100 orang yang bisa kuliah dengan beasiswa KIP,” ujarnya.

Saat ditanya persyaratan untuk kuliah gratis melalui Rumah Desa Hebat, Abu Rizal menjawab tidak ada persyaratan khusus. Yang paling penting, kata dia, memiliki niat yang sungguh-sungguh serta berasal dari keluarga yang kurang mampu.

“Modalnya hanya punya keinginan besar belajar. Kami akan bimbing sampai kerja karena kami membantu dan bekerja pakai hati,” tutupnya. (Aw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto