maduraindepth.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sampang, Iwan Effendi, menegaskan tidak ada perpecahan di tubuh DPRD seperti yang ramai diperbincangkan publik.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul viralnya video yang menampilkan pertengkaran sengit sesama anggota dewan di belakang gedung DPRD Sampang.
Dalam rekaman video yang beredar, Kapolres Sampang, AKBP Hartono, bersama anggotanya sampai turun tangan guna melerai aggota dewan yang sedang bertikai.
Iwan menjelaskan, peristiwa tersebut hanyalah kesalahpahaman kecil yang terjadi di tengah situasi panas saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di luar gedung.
“Itu hanya salah paham antarindividu. Tidak ada konflik internal di DPRD,” ujar Iwan kepada wartawan, Rabu (29/10).
“Kondisi saat itu memang tegang karena di luar juga sedang ramai oleh massa aksi,” tambahnya.
Baca juga: Aksi Tolak Penundaan Pilkades di Sampang Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Politisi PDI-Perjuangan tersebut juga membantah isu adanya dua kubu di DPRD yang dikaitkan dengan sikap politik terhadap bupati maupun penundaan Pilkades.
“Tidak benar ada dua kubu. Kami tetap solid dan berkoordinasi seperti biasa. Hanya perbedaan pendapat yang wajar dalam politik,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan massa terkait pelaksanaan Pilkades, Iwan menyatakan DPRD menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, asalkan dilakukan sesuai aturan.
“Demo itu bagian dari demokrasi, tapi semua harus disampaikan secara konstitusional. Kalau ada pihak yang tidak puas, silakan menempuh jalur hukum seperti PTUN,” katanya.
Iwan berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi isu dengan yang berkembang.
“Mari jaga kondusifitas bersama, demi keamanan dan ketertiban Sampang,” pungkasnya. (Poer/MH)
