maduraindepth.com – Cuaca ekstrem yang terjadi hampir selama dua pekan terakhir, membuat nelayan di Desa Pulau Mandangin Kecamatan/Kabupaten Sampang tak melaut. Para nelayan memilih diam di rumah atau membersihkan kapal dan memperbaiki jaring ikan.
Pantauan maduraindepth.com, Jum’at (10/1), ratusan kapal nelayan bersandar di sepanjang bibir pantai. Para nelayan tak melaut, mereka terlihat sibuk merajut jaring dan membersihkan kapal.
Salah satu nelayan di Pulau Mandangin H Muis mengaku kondisi di perairan Sampang sedang tidak stabil, angin kencang dan ombak besar jadi alasan para nelayan tidak berani mencari ikan. “Cuacanya lagi ekstrem, mau cari ikan juga takut,” kata H Muis.
Pemilik kapal purse sein ini mengatakan, seharusnya bulan ini para nelayan bisa mendapat banyak ikan, namun karena hujan yang terus mengguyur setiap hari, membuat nelayan kehilangan pendapatan. Kalau pun memaksakan melaut, ikan akan sulit dicari karena ombak besar. “Daripada ambil risiko dan cuma dapetnya sedikit, mending enggak melaut,” katanya.
Dia mengaku selama tidak melaut, pihaknya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 3 juta untuk perbaikan jaring dan kapal. Biaya tersebut, kata dia, dipakai untuk pengecatan kapal dan perbaikan jaring. “Sementara jika melaut, biaya operasionalnya sekitar Rp 500 ribu, itu untuk bahan bakar solar dan lain-lain,” jelasnya.
Ditambahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para nelayan terpaksa mengambil dari sisa uang simpanan hari-hari sebelumnya. “Kalau enggak ada uang sama sekali, biasanya mereka terpaksa utang ke juragan kapal,” terangnya. (AW)