Cuaca Ekstrem Landa Taman Wisata Kera Nepa Sampang, Dari Abrasi Pantai Hingga Pohon Roboh

Cuaca ekstrem nepa sampang
Perahu nelayan di bibir pantai. (FOTO: SA/MI)

maduraindepth.com – Akibat cuaca ekstrem wisata kera nepa yang berlokasi di Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang mengalami abrasi yang sangat parah.

Berdasarkan rilis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Juanda tanggal 5 Desember 2020 dijelaskan bahwa pada tanggal 5 sampai 11 Desember 2020 di wilayah Provinsi Jawa Timur (termasuk Sampang) berpotensi terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas deras disertai petir dan angin kencang.

banner auto

Hal ini terjadi akibat angin monsun Asia telah memasuki wilayah Jawa Timur bersamaan dengan kondisi dinamika atmosfir yang tidak stabil, aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, gelombang Kelvin disertai pusaran angin sehingga mendorong terbentuknya daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin atau konvergensi.

Kejadian tersebut dijelaskan oleh Aziz warga asal Batioh Kecamatan Banyuates, Sampang bahwa pantai kera nepa mengalami abrasi akibat diterjang ombak.

“Akibat diterjang ombak pohon yang ada di pinggir pantai ikut tumbang,” ujarnya saat dikonfirmasi maduraindepth.com, Rabu (9/12).

Lanjut pria tersebut, sebelum cuaca ekstrem seperti saat ini, biasanya pasir dari tempat peristirahatan (saung) yang berlokasi di sebelah timur jaraknya cukup jauh dengan air laut. Namun sekarang tinggal berjarak 4 meter saja.

“Pada hari-hari bisa jarak air laut dengan saung yang didekatnya toilet berjarak sekitar 50 meter, namun akibat diterjang ombak sekarang sudah sangat dekat,” imbuhnya.

Baca juga:  Terpilih Dalam RTK, Moh Adam Pimpin PMII Komisariat STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Dengan kondisi cuaca yang semakin tidak bersahabat itu, dirinya khawatir dengan pemukiman warga yang dekat dengan pantai takut terdampak oleh ombak.

“Apalagi sekarang sudah beberapa hari hujan terus-menerus, kadang disertai angin yang cukup kencang. Jadi was-was sendiri,” ungkapnya.

Bahkan akibat kejadian tersebut, pohon-pohon yang ditanam di sepanjang pesisir pantai juga ikut terbawa ombak.

“Pohon Cemara yang ditanam di pinggir laut habis semua, bahkan 3 perahu pelaut juga ikut karam akibat diterjang ombak,” tandasnya. (SA/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto