maduraindepth.com – Cuaca buruk membuat nelayan di Pulau Mandangin Sampang, Madura, menghentikan aktivitas menangkap ikan di laut. Para nelayan hanya bisa pasrah dan menunggu sampai kondisi cuaca kembali bersahabat.
Kondisi cuaca buruk membuat ratusan perahu dan kapal nelayan terpaksa turun jangkar. Seperti yang terlihat di sepanjang pesisir pantai Dusun Candin, Desa Pulau Mandangin, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Senin (26/12). Ratusan perahu nelayan ditambatkan, karena tidak bisa melaut akibat cuaca buruk dan gelombang laut tinggi.
Abdur Rohim, salah satu nelayan Pulau Mandangin mengaku hanya bisa pasrah. Angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan nelayan was-was untuk melaut. Sebab kondisi itu berbahaya dan mengancam keselamatan.
“Kalau angin Barat tiba, satu-satunya istirahat sekaligus memperbaiki alat tangkap,” ucapnya kepada maduraindepth.com.
Rohim mengatakan, selama musim angin kencang tiba, dia mengaku harus mengeluarkan tabungan pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Angin Barat ini, biasanya sampai satu bulan. Jadi kadang cari utang, bahkan menjual perhiasan,” ujar Rohim.
Namun, lanjut dia, pasca angin kencang dan gelombang tinggi pada musim penghujan biasanya akan banyak ikan. Hasil tangkapan bisa jadi akan melimpah.
“Biasanya kalau angin kencang, sebagian nelayan merasa senang. Karena habis ini, dipercaya akan banyak ikan, makanya hanya sabar dan menunggu redanya angin ini,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) wilayah Desa Pulau Mandangin Sampang, H Yudik menyebut, rata-rata penduduk di desa setempat bekerja sebagai nelayan. Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi cuaca saat ini. Sebab akan berdampak pada roda perekonomian masyarakat.
“Kami himbau terus berkoordinasi dengan nelayan lainnya, agar tidak melaut jika cuaca masih ekstrim. Berharap, setelah musim ini membawa kelancaran bagi nelayan Mandangin,” pungkasnya. (Alim/*)