Banyak Kasus Belum Terungkap, LPBH NU Sampang Siapkan Sapu Lidi

Tim LPBH NU saat mendampingi kasus di Mapolres Sampang beberapa waktu lalu. (Foto : LPBH NU for MI)

maduraindepth.com – Banyak kasus kriminal yang belum terungkap di Kabupaten Sampang menjadi perhatian serius Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) setempat. Penanganannya dianggap masih belum memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.

Sebabnya, lembaga yang concern di masalah hukum ini telah menyiapkan program yang diberi nama Sapu Lidi.

“Sapu lidi itu kepanjangan dari Sampang Peduli Keadilan,” ucap Lukman Hakim, Sekretaris LPBHNU Sampang, Rabu (10/2).

Menurut Lukman, secara filosofis, Sapu Lidi memiliki arti yang positif. Disamping itu, nama tersebut juga sangat familiar dengan masyarakat.

“Sapu lidi itu kan fungsinya sebagai alat untuk menyapu lantai atau halaman yang kotor. Selain itu juga kuat dan kompak, karena terdiri dari puluhan lidi yang diikat menjadi satu,” jelasnya.

Dijelaskan, program Sapu lidi akan mengulas soal penegakan hukum dan keadilan di kabupaten Sampang. Bentuk kegiatannya, lanjut Lukman, akan dibuat seperti forum diskusi menghadirkan penegak hukum, praktisi dan aktivis hukum.

“Jika penegak hukum kompak dalam menegakkan keadilan maka pelanggaran hukum atau tindak pidana akan berkurang,” ujar Direktur Trunojoyo Law Firm tersebut.

Sumbangsih NU Untuk Keadilan

Lukman menambahkan, Sapu lidi merupakan salah satu program baru LPBHNU pada tahun 2021. Program tersebut, ucap dia, akan digelar secara berkala sesuai dengan topik atau kasus yang hangat terjadi di Sampang.

Baca juga:  Tiga Tersangka Kasus Pungli Pasar Lenteng Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

“Perdana, rencananya akan digelar pertengahan Maret dengan mengangkat topik yang hari ini marak terjadi di Sampang. Untuk jelasnya akan kami sampaikan menjelang hari H,” tuturnya.

Dijelaskannya, kasus-kasus seperti peredaran gelap narkoba, kasus pelecehan seksual, kasus pembunuhan maupun kasus kriminal lainnya yang belum terungkap akan menjadi topik dalam Sapu lidi.  “Jadi topiknya berbasis kasuistik yang marak terjadi seperti pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya,” jelasnya.

Pria kelahiran Pulau Mandangin ini mengatakan, latar belakang dibentuknya Sapu lidi karena kepedulian NU terhadap masyarakat. Sapu lidi, kata Lukman, dibuat untuk masyarakat yang menginginkan keadilan dari penegak hukum.

“Sapu Lidi ini adalah sumbangsih pengurus LPBHNU, baik yang berlatar belakang pengacara maupun yang masih pra-legal dalam rangka mengungkap keadilan.

Dia berharap program Sapu lidi dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Selain itu, para penegak hukum benar-benar menegakkan keadilan di kabupaten Sampang.

“Harapan besar kami adalah bagaimana pihak penyidik dapat mengungkap kasus-kasus yang hingga saat ini masih belum terungkap,” pungkasnya. (AW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto