maduraindepth.com – Anggaran pengadaan obat tahun 2023 RSUD Syarifah Ambami Rato Ebuh (Syamrabu) Bangkalan senilai Rp 19,7 Miliar. Jumlah tersebut terbagi dua, yaitu kategori non analog sebesar Rp 6,4 Miliar dan e-catalog Rp 13,3 Miliar.
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Nunuk Kristiani menyampaikan, adanya program Universal Health Coverage (UHC) berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pasien di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sehingga, berpengaruh pada jumlah anggaran pengadaan obat bagi pasien.
Diterangkan, peningkatan pasien yang mau berobat perhari mencapai 70 sampai 75 orang. Sebelumnya, hanya 40 sampai 50 orang.
“Untuk itu di setiap awal tahun kami harus ada perencanaan dan memang dari tahun ke tahun kami selalu melakukan evaluasi minimal per semester, dan pada tahun ini ternyata ada kenaikan sekitar beberapa persen untuk persediaan obat” tuturnya, Jumat (24/2).
Menurut dia, peningkatan kebutuhan anggaran dalam pengadaan obat itu berdasarkan dari seberapa banyak kunjungan pasien yang berobat di RSUD Syamrabu . Saat ditanya mengenai mutu pelayanan pasien UHC, pihak rumah sakit plat merah itu menyebut, pada prinsipnya siapa saja yang masuk akan dilayani secara maksimal.
“Kami tidak melihat status pasien, yang membedakan adalah fasilitas karena sesuai aturan UHC setara kelas 3 untuk BPJS tentu fasilitas berbeda dengan yang kelas 1 dan 2 karena preminya juga berbeda,” ujarnya.
Terkait pemberlakuan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), RSUD Syamrabu siap melaksanakan tugas dari pemerintah. Sekarang, lanjut dia, belum ada petunjuk pelaksanaan (Juklak). Sehingga pihaknya masih menunggu perintah lebih lanjut.
“Pada prinsipnya selalu siap melaksanakan tugas sesuai peraturan yang berlaku karena rumah sakit ini milik pemerintah,” pungkasnya. (RM/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini
