maduraindepth.com – Kepala Kepolisian Resort Bangkalan AKBP Boby Paludin Tambunan angkat bicara soal maraknya aksi pembegalan. Secara garis besar, tindak kriminal kejahatan sulit dimusnahkan, namun dapat diminimalisir.
Menurut Boby, kasus pembelagalan tidak hanya ada di sekitar wilayah kampus UTM. Namun di area-area tertentu juga menjadi titik sasaran bagi pelaku begal. Seperti di akses jalan ke Suramadu.
“Saya turun langsung dalam operasi pengaman jalan dari UTM ke arah Suramadu,” kata AKBP Boby.
Baca juga: Marak Begal, Jiwa Mahasiswa UTM Terancam
Dia menyampaikan, pemberantasan kejahatan begal membutuhkan peran masyarakat. Dengan bantuan masyarakat, polisi akan semakin mudah mengungkap dan memberantas.
“Kalau meminta kami agar kejahatan itu musnah, itu hal mustahil. Sejauh ini kami telah melakukan upaya pencegahanan,” sanggahnya.
Sebagai sarana pendukung keamanan, polisi berencana akan mengaktifkan pos kambling. Terutama di titik rawan pembegalan. Dengan dibangunnya pos kambling, komunikasi dengan masyarakat dalam menjaga situasi keamanan akan semakin erat.
“Kami butuh peran masyarakat dalam mengungkap tindak kriminal kejahatan ini,” tuturnya.
Sebelumnya aksi begal di sekitar wilayah kampus UTM semakin marak. Terutama akses masuk area dari sebelah timur kampus. Pembegal ini diketahui melakukan aksinya dengan menjarah, dan merampas dengan cara memaksa.
Menurutn Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) UTM Jailani, jiwa mahasiswa banyak terancam. Sebab pelaku begal disebut semakin membabibuta setelah polisi tak kunjung membekuk pelaku begal. (NR/MI)