Tak Ideal, Dispertahortbun Bangkalan Sebut Jumlah Penyuluh Pertanian Terbatas

penyuluh pertanian dispertahortbun bangkalan
Aktivitas petani saat berada di lahan persawahan. (Foto: Romi/MID)

maduraindepth.com – Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Bangkalan hanya memiliki 70 petugas penyuluh pertanian. Jumlah tersebut masih terbatas. Pasalnya, para penyuluh harus bertugas di 281 desa/kelurahan di Kota Dzikir dan Shalawat.

Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Dispertahortbun Bangkalan, Henry Kusuma Karyadinata menyampaikan, Bangkalan saat ini kekurangan penyuluh yang bertugas untuk mendampingi dan mengedukasi petani. Menurut dia, jumlah penyuluh setiap tahun berkurang. Sebalinya, kondisi tersebut tidak diimbangi dengan penambahan petugas penyuluh pertanian.

“Tahun 2022 itu ada 73 penyuluh. Tapi tiga orang kini sudah pensiun, sehingga yang tersisa 70 orang,” tuturnya, Sabtu (28/1).

Jumlah penyuluh pertanian di Bangkalan, kata Karyadinata, saat ini tidak ideal. Semestinya, setiap desa/kelurahan ditangani satu orang petugas.

“Faktanya, satu penyuluh malah harus menangani minimal tiga desa untuk mensiasati kekurangan,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Diterangkan, untuk melengkapi formasi penyuluh pertanian, dia mengaku kesulitan untuk mengajukan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dispertahortbun Bangkalan kini berupaya mengajukan permohonan pada Kementerian, untuk memanfaatkan penyuluh perkebunan yang bertugas di Bangkalan, agar bisa membantu penyuluh pertanian.

“Ada 4 orang tenaga penyuluh perkebunan yang kami upayakan bisa ditugaskan membantu penyuluh pertanian. Kami sudah mengirim surat pada Kementerian Pertanian, semoga saja bisa disetujui,” tukasnya. (RM/*)

Baca juga:  FWP; 95 Persen Wartawan Kesulitan Konfirmasi ke Polres Pamekasan

Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto