Tak Ditemui Bupati Sampang, Demonstran: Kami Tunggu, Apapun Risikonya

Demo Pilkades Sampang
Demonstran saat menggelar aksi di depan Kantor Bupati Sampang, Rabu (6/10). (Foto: Alimuddin)

maduraindepth.com – Demonstran yang menolak penundaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) memilih bertahan di depan kantor Bupati Sampang. Mereka memilih menginap lantaran tidak ditemui Bupati Slamet Junaidi, Rabu (6/10).

Informasi yang diterima maduraindepth.com menyebutkan, bupati tidak menemui demonstran lantaran sedang dalam perjalanan dinas di Ibu Kota, Jakarta.

banner auto

Demonstran dari Aliansi Masyarakat Sampang (AMS) itu memilih menetap dan menunggu kedatangan orang momor satu di Kabupaten Sampang itu. Bahkan mereka secara suka rela akan menginap di Kantor Bupati meski berhari-hari.

Koordinator Lapangan (Korlap) Rolis Sanjaya menegaskan, pihaknya tidak akan pulang hingga ditemui bupati. Ini sesuai dengan surat pemberitahuan bahwa demontrasi dilaksanakan mulai pukul 08:00 WIB hingga menang.

Massa aksi bertahan di depan Kantor Bupati Sampang hingga Rabu malam.

“Walaupun teman-teman pulang saya akan menetap di sini, depan Kantor Pemkab Sampang, sampai bupati mau bertemu dengan kami,” tegas Rolis.

Mereka menuntut Slamet Junaidi menjelaskan secara langsung soal Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 188.45/272/KEP/434.013/2021 tentang penundaan Pilkades Sampang.

“Jika tidak ditemui Bupati Sampang, kami akan tunggu apapun risikonya sampai menang,” ujarnya.

Rolis menyatakan kesiapannya mogok makan dan minum agar bisa bertemu dengan Bupati Sampang. “Saya janji, saya siap mati dan dikuburkan di sini,” tegasnya.

“Saya Rolis Sanjaya tidak akan pulang demi demokrasi ini,” tandasnya.

Pihaknya menilai, penundaan Pilkades Sampang hingga tahun 2025 akan berdampak pada jalannya sistem pemerintahan desa. Menurutnya, jika jabatan Kades diisi Penjabat alias Pj, maka roda pemerintahan desa tidak akan optimal.

Baca juga:  Pilkades 2021 di Sampang, Berikut Tahapan Hingga Besaran Anggaran

“Kami khawatir terjadi jual beli jabatan seperti yang terjadi di Kabupaten Probolinggo,” tukasnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto