Sumenep Alami Inflasi 0,10 Persen pada Juni 2019

Badan Statistik Sumenep
Kepala BPS Sumenep, Syaiful Rahman saat ditemui di kantornya. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Pada bulan Juni 2019 Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding inflasi Jawa Timur yang mencapai angka 0,13 persen dan Nasional sebesar 0,55 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep Syaiful Rahman memaparkan, inflasi kabupaten Sumenep masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) delapan kota lainnya. Seperti Probolinggo yang mencapai angka 0,48 persen.

Syaiful mengungkapkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, lima diantaranya mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan satu kelompok relatif stabil.

Rinciannya, kelompok sandang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,46 persen. Kemudian diikuti oleh makanan, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen.

Selanjutnya transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen. Kemudian perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

“Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga relatif stabil,” paparnya.

Menurut Syaiful, jika dibanding Jawa Timur, tingkat inflasi Kabupaten Sumenep per Januari – Juni 2019 lebih rendah, yakni hanya mencapai 1,04 persen. Sementara Jawa Timur tingkat inflasinya mencapai 1,16 dan nasional sebesar 2,05 persen.

Sementara komoditas utama yang memberikan andil tersebar terhadap inflasi Sumenep adalah cumi-cumi, cabai merah dan apel. Sedangkan bawang putih, tongkol, telur ayam ras dan pindang menghambat inflasi. (MR/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto