maduraindepth.com – Selama bulan Mei 2019 Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,69 persen, di Jawa Timur inflasi sebesar 0,29 persen dan secara Nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,68 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman, mengatakan dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami inflasi, dan satu kelompok mengalami deflasi.
“Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi sebesar 2,18 persen diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,34 persen,” katanya, Jumat (14/6).
Kemudian kelompok sandang sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, Iistrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,24 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan Jasa keuangan sebesar 0,09 persen.
Inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami deflasi 0,02 persen.
Ia menuturkan, komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Sumenep bulan Mei 2019 ialah daging ayam kampung, daun bawang dan cumi-cumi.
“Sedangkan komoditas utama yang menghambat inflasi ialah bawang merah, beras, dan beras jagung,” paparnya.
Untuk tingkat inflasi tahun kalender Januari – Mei 2019 Sumenep mencapai 0,94 persen, lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 1,03 persen dan Nasional sebesar 1,48 persen
“Tingkat inflasi Tahun ke Tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) Sumenep mencapai 2,35 persen, angka ini juga lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 2,58 persen serta Nasional sebesar 2,83 persen,” pungkasnya. (MR/NR)