Sampah Berserakan, DLH Sampang: Di Kelurahan Ada Petugas TPS3R

Sampah Sampang
Pemuda FPRB Sampang memungut sampah di depan rumah warga beberapa hari lalu. (FOTO: Alimuddin/MI)

maduraindepth.com – Sampah selalu menjadi masalah di setiap negara di dunia. Termasuk di Indonesia. Seperti yang terlihat di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

Pantauan maduraindepth.com, sampah-sampah berserakan di kawasan Perumahan Selong Permai, RT 1, RW 9, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang. Tak hanya di areal tanah kosong, di kawasan itu tumpukan sampah juga terlihat di depan rumah warga.

Usut punya usut, pemicu sampah berserakan lantaran di kawasan tersebut tidak memiliki tempat pembuangan sementara (TPS). Hal ini menjadi atensi tersendiri bagi pihak berwenang.

Ketua RT setempat Heri Darsono mengakui bahwa di kawasannya sempat memiliki TPS. Namun dibongkar karena dibangun di atas lahan milik orang lain.

“Jadi kami saat ini tidak memiliki TPS lagi, sehingga kondisi sampah di wilayah Perum Selong Permai menumpuk dan berserakan hingga menimbulkan bau tak sedap,” ujar Heri pada maduraindepth.com, Selasa (8/2).

Heri mengatakan, kondisi terkini terkait sampah yang berserakan itu mulai berkurang. Sebab beberapa waktu lalu sejumlah pemuda dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sampang melakukan pengangkutan secara mandiri alias tidak memungut biaya.

Sementara dari pihak developer perumahan tidak berinisiatif untuk menyediakan TPS. “Makanya gerakan pemuda memungut sampah ini kami dukung apalagi mengambil sampah secara langsung ke rumah warga,” ungkapnya.

Baca juga:  Harap Bebas Sampah, Relawan Turun Bersihkan Sungai Kamoning
Bukan Tanggung Jawab DLH

Pihak otoritas setempat menyangkal bahwa tidak semua sampah menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kata Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Persampahan DLH Sampang Akh Syarifuddin, pihaknya hanya bertugas memuat sampah di jalan raya atau protokol.

“Kalau di tingkat kelurahan atau desa itu sudah ada petugas dari Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) bergerak mandiri untuk diambil,” ujarnya.

Syarifuddin mengungkapkan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Perumahan Selong Permai. Kendati tidak menemukan titik terang karena tidak punya lahan sendiri, sehingga TPS di kawasan tersebut belum ada hingga saat ini.

“Sebelumnya memang ada, karena numpang tanah milik warga dan mau dibangun rumah akhirnya diambil lagi,” tandasnya.

Ia menyarankan, untuk mengatasi masalah sampah itu bisa bekerja sama dengan TPS3R. “Biasanya ada uang iuran, selama satu bulan bisa ditarik Rp 15-20 ribu,” katanya.

Syarifuddin berjanji akan mengatasi masalah tidak adanya TPS di Perumahan Selong Permai RT 1, RW 9. “Persoalan sampah menjadi tanggung jawab semua,” tutupnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto