maduraindepth.com – Ratusan Guru ngaji di Kabupaten Sampang, Madura sampai saat ini masih belum terima honor tahun 2019 dan 2020. Hal ini diketahui saat Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya (Lakpesdam) PCNU Sampang bersama sejumlah perwakilan guru ngaji mendatangi kantor Pemkab setempat, Selasa (31/8).
Abdul Hamid, Koordinator Relawan Pemantau Bansos Covid-19 Lakpesdam PCNU Sampang mengatakan, tahun 2019 masih ada sejumlah guru ngaji yang belum terima honor meskipun sudah memiliki buku rekening dan ATM serta tercatat di SK penerima. Bahkan, tahun 2020 guru ngaji yang belum bisa mencairkan honornya jumlahnya bertambah.
“Kami curiga ada oknum yang sengaja melakukan pembiaran proses ketidak jelasan ini,” kata Hamid, usai melakukan audiensi dengan Sekda bersama Disdik dan Bank penyalur.
Menurutnya, ada sekitar 10 orang lebih guru ngaji yang telah melapor ke Lakpesdam NU, dimana honor tahun 2019 belum bisa dicairkan. Kemudian, ada 65 buku rekening yang dia terima dari guru ngaji yang belum bisa mencairkan honor tahun 2020.
“Ternyata tadi disampaikan bahwa ada 300 lebih yang belum bisa dicairkan,” ucapnya.
Karena itu, sebagai komitmen bersama, pihaknya memberikan surat pernyataan yang ditandatangani oleh Disdik dan pihak Bank penyalur. “Tujuannya agar persoalan honor guru ngaji di tahun 2019 dan 2020 cepat terselesaikan,” tegasnya.
Menanggapi itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Nor Alam menyatakan, pihaknya bersama Bank penyalur akan segera menyelesaikan persoalan honor guru ngaji yang belum bisa dicairkan. Dikatakan, pihak Bank penyalur juga berhati-hati menyalurkan karena khawatir salah sasaran.
“Itu kehati-hatian pihak Bank saja,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut Nur Alam, Disdik bersama Bank penyalur dan Lakpesdam NU akan duduk bersama menyinkronkan data-data penerima honor guru ngaji serta mengecek perubahan SK. Diakuinya, pada tahun 2020 lalu sempat terjadi perubahan SK. Namun kemudian data penerima ditetapkan mengacu pada SK 2019.
“Makanya nanti akan duduk bersama untuk mengkroscek kembali data-data yang ada termasuk buku tabungan yang close,” jelasnya.
Ada Selisih Data
Sementara itu, Relationship Manager Bank BRI Sampang, Fahrur Rosi mengaku data penerima honor guru ngaji yang tercatat di Bank BRI dengan Disdik ada selisih. Sebabnya, ada pergantian SK di tahun 2020. Berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat 333 penerima yang belum dicairkan honornya. Sedangkan data di Disdik tercatat ada 460 lebih guru ngaji.
“Masalahnya luar biasa di kita, karena otomatis pasti ada selisih, karena SK 2020 kita sudah terlanjur mencairkan. Pas ketika pertengahan dikembalikan lagi ke SK 2019, otomatis ada selisih disitu,” terang Rosi.
Dia menjelaskan, ada dua masalah yang menyebabkan honor guru ngaji tahun 2019 dan 2020 belum bisa dicairkan. Pertama, kata dia, karena ada penerima yang tidak tercantum di SK. Kedua, ada yang belum membuka rekening karena kendala NIK yang tidak online di Dispendukcapil, terus ada yang sudah dibuatkan rekening tapi ter-close.
“Makanya nanti kita cari satu persatu rekening yang ter-close kita buatkan rekening lagi lalu kita salarykan,” jelasnya.
“Yang sudah ada rekening nanti saya cek di SK. Kalau memang di SK itu ada dan rekening itu masih open kita transferkan hari ini. Yang penting ada di SK,” tambahnya. (AW)