maduraindepth.com – Relokasi dan renovasi salah satu pasar tradisional di Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep menuai kritikan pedas para pedagang pasar. Pasalnya, kegiatan yang menjadi tanggung jawab Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) setempat disinyalir membuat pedagang merugi.
Salah satu pedagang pasar inisial TK memilih berhenti berjualan diakibatkan sepinya pembeli sekaligus tidak disediakannya alokasi tempat sementara pasar saat dilakukan renovasi pasar.
“Jadi saya memilih untuk tidak berjualan lagi, sebab selain tidak disediakan tempat pembeli juga semakin berkurang,” ungkap dia kepada maduraindepth.com, Jumat (13/9/2019).
Tak hanya dirasakan TK saja, pedagang lain seperti inisial MA juga mengatakan demikian. Kedua pedagang yang enggan disebutkan namanya ini membeberkan bagaimana turunnya pembeli dan rasa kekecewaannya lantaran tak diberikan tempat sementara.
“Pembeli itu malah tambah berkurang, saya malahan sudah berada di dalam los pasar ini puluhan tahun, sampai harga los merangkak naik. Ini tidak menguntungkan bagi kami,” katanya.
Saat maduraindepth.com mencoba mengkonfirmasi ke bagian Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan setempat via sambungan selular, belum ada jawaban dari yang bersangkutan meski.
Diberitakan sebelumnya, pasar tradisional Kecamatan Manding tengah dilakukan renovasi hingga tenggang waktu penyelesaian empat bulan semenjak tiga bulan lalu. (MR/AJ)