maduraindepth.com – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan. Kegiatan yang digelar di Aula Pondok Pesantren (PP) Assirojiyyah, Kajuk, Sampang, Madura, Jawa Timur itu berlangsung khidmat dan lancar, Ahad (8/9/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Wakil Jawa Timur, Ahmad Nawardi dan anggota DPD RI Wakil Kalimantan Timur (Kaltim) Aji Muhammad Mirza Wardana. Keduanya bertindak sebagai narasumber.
Dalam kesempatan sosialisasi tersebut, Aji Muhammad Mirza Wardana menyampaikan, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sudah mengakar kuat di masyarakat. Oleh karenanya, perhatian kepada para santri harus dikedepankan.
Menurutnya, jebolan atau lulusan pondok pesantren banyak yang menjadi tokoh-tokoh bangsa yang nasionalis. Hingga saat ini semangat memahami tentang kebangsaan itu masih tumbuh kembang dalam dunia pesantren.
“Maka kita dari MPR berinisiatif sosialisasi ini bisa berlanjut ke pesantren-pesantren seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengasuh PP Assirojiyyah KH. Athoulllah Bushiri menyambut baik kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Kyai Athoullah menyampaikan, untuk mewujudkan kesatuan dalam bingkai kebangsaan dan kenegaraan, harus kembali lagi ke semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, dimanapun kaki berpijak, maka harus menghargai orang lain.
Dari sikap saling menghargai inilah, lanjut dia, akan terbentuk kesatuan yang akan memperkuat kebangsaan dan ke-Indonesiaan.
“Kita ini bermacam-macam suku, bangsa dan watak, maka kita harus saling sabar. Kita tidak usah saling mengungkit dimana yang salah dan dimana yang benar, yang penting kita islah kembali kepada kesatuan, satu negara dan satu bangsa,” terang Kyai Athoullah.
Melalui kegiatan ini, Kyai Athoullah berharap, para santri bisa lebih paham lagi tentang empat pilar tersebut. Sebab para santri hanya paham dari sisi pengetahuan agama saja.
“Kepada anak-anakku peserta sosialisasi empat pilar, semoga kegiatan ini menjadi bekal buat kalian semua sehingga tidak kehilangan tempat dan keinginan,” pungkasnya. (MH/AW)