Lelaki Ini Ingin Ada Wisata Bugenvil di Sampang, Ini yang Dilakukan

Wisata Bugenvil Sampang
H. Abd. Rokib penjaga malam TPA DLH Sampang saat mengecek tanaman hasil pembibitannya. (FOTO : Arief Tirtana/MI)

maduraindepth.com – Berangkat dari hobi merawat tanaman, Haji Abd Rokib ingin memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang. Caranya dengan memanfaatkan tempat pengolahan akhir (TPA) sebagai lokasi pembibitan tanaman bonsai dan tanaman hias lainnya.

Keinginan lelaki asal Jalan Pahlawan, Gang I, Kelurahan Rongtengah itu bermula saat dirinya menjadi penjaga malam TPA milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang yang berlokasi di Desa Gunung Maddah. Saat itu, dia merasa terpanggil untuk mengembangkan hobinya tersebut.

banner 728x90

Saat pertama kali menjadi penjaga malam pada 2018 lalu, Haji Rokib melihat potensi yang bisa dikembangkan di lokasi TPA. Dari itu, dia kemudian memulai melakukan pembibitan sejumlah tanaman, seperti bringin, bonsai, hingga tanaman-tanaman hias lainnya.

Menariknya, biaya yang digunakan untuk pembibitan dikeluarkan dari kantong pribadinya. “Awal dulu saya masuk ke sini lahan masih kosong, sehingga saya bersihkan dan saya lakukan perawatan. Setelah itu saya lakukan pembibitan pohon bringin untuk bonsai,” ujarnya pada maduraindepth.com saat ditemui di lokasi pembibitan, di TPA Desa Gunung Maddah, Sabtu (23/1).

Dia mengungkapkan, setelah melakukan pembibitan dan perawatan, dia berinisiatif melakukan penataan lahan. Kemudian, dia ingin menjadikan lokasi pembibitannya tersebut sebagai ikon wisata tanaman bugenvil di Kabupaten Sampang.

“Saat ini sudah sebanyak 500 bibit bugenvil yang sudah saya tanam untuk persiapan ikon wisata bugenvil. Tinggal nanti nunggu persiapannya kapan akan dilaksanakan,” tuturnya.

Baca juga:  Wujudkan Pilkada Berkualitas, Bawaslu dan Mappilu PWI Pamekasan Teken MoU

Dia menegaskan, meski menjadi penjaga malam di TPA milik DLH Sampang tersebut, dirinya tidak meminta anggaran sepeser pun dari pemerintah setempat soal biaya pengembangan tanamannya tersebut. Haji Rokib mengaku, hanya untuk kepuasan pribadi menyalurkan hobi.

“Dengan diperkenankannya saya mengelola tempat ini saja sudah berterima kasih. Yang penting nanti bagaimana caranya saya bisa memberikan kontribusi untuk DLH Kabupaten Sampang,” ujarnya.

Bahkan, dia juga berencana akan melakukan penghijauan di kampung tempat tinggalnya. Itu akan dilaksanakan jika program wisata bugenvil yang diinginkannya tersebut sudah terwujud.

Demi cita-cita menjadikan wisata bugenvil di Sampang, dia terpaksa harus menolak pembeli yang hendak membeli tanaman yang sedang dikembangkan tersebut. “Banyak juga yang mau beli tanaman-tanaman ini, tapi saya tolak, soalnya program saya belum terlaksana,” ucapnya.

Haji Rokib mengungkapkan, meski dengan penghasilan yang pas-pasan, dirinya tetap menggunakan uang pribadi untuk pembibitan tersebut.

Saat ini, dia sudah memiliki beberapa jenis tanaman yang sedang dikembangkan. Berikut jumlahnya:

1. Bibit Bugenvil sebanyak 500 bibit.
2. Bibit Bringin sekitar 500 bibit terdiri dari 6 jenis.
3. Tabe Boya 50 bibit dan lain-lain.

“Bahkan saya berencana akan mengadakan pameran bonsai dari hasil pembibitan yang saya lakukan, sekaligus memasarkannya. Hasil dari itu akan saya kembangkan untuk lakukan penghijauan di kampung saya,” tandasnya.

Baca juga:  Ramah Lingkungan, Pemkab Sumenep dan PLN Kenalkan Masyarakat Manfaat Kendaraan Listrik

Dia berharap, masyarakat di Kabupaten Sampang ikut serta melakukan pembibitan tanaman. Sebab menurutnya, selain bisa mengedukasi pelajar, juga bisa menambah penghasilan.

“Bonsai bringin kimeng aja dari hasil pembibitan yang saya lakukan ada yang sudah ditawar Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Itu hasil programan selama tiga tahun. Kalau diproses lagi harga jual bisa mencapai puluhan juta. Tapi tidak saya jual nunggu program saya terealisasi. Jikalau pun nanti saya jual juga untuk biaya pembibitan selanjutnya,” pungkasnya. (RIF/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *