maduraindepth.com – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sampang nomor urut 02, Slamet Junaidi dan Acmad Mahfudz (Jimad Sakteh) memaparkan visi dan misi dalam debat publik perdana Pilkada Serentak 2024 yang berlangsung di Studio JTV Surabaya, Selasa 5 November 2024. Pasangan ini memfokuskan visi pada melanjutkan pembangunan yang mengutamakan kebutuhan dan asas manfaat masyarakat.
Pasangan Jimad Sakteh juga ingin melanjutkan program yang berhasil dilaksanakan. Seperti pelayanan kesehatan gratis, pembangunan betonisasi jalan, sarana dan prasarana pendidikan beasiswa di Sampang, santunan anak yatim, intensif guru ngaji dan marbot Madin.
Tidak hanya itu, pembangunan Alun-Alun Trunojoyo, dan Jalan Lingkaran Selatan (JLS), Sampang Sport Center (SSC) akan dilanjutkan dan tingkatkan. Mulai dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
“Slogan ‘Jimad Sakteh’ tidak hanya merupakan akronim. Tetapi juga menggambarkan bukti nyata kinerja saat memimpin Sampang, harapan untuk mewujudkan keseimbangan di berbagai aspek kehidupan warga Kabupaten Sampang,” ucap Calon Bupati Sampang, Slamet Junaidi.
Paslon Jimad Sakteh saat debat perdana Pilkada Sampang 2024 juga merinci lima misi utama mereka, di antaranya mewujudkan SDM yang unggul, serta kehidupan sosial yang harmonis, maju dan berbudaya. Kemudian, mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan.
Selanjutnya, dalam misinya meningkatkan layanan sarana prasarana secara merata, dan berwawasan lingkungan. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif, serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang harmonis dan inklusif.
“Program unggulan kami, memberikan pelayanan kesehatan gratis plus, membangun rumah sakit yang jadi rujukan se Madura. Satu desa satu mobil siaga, dan memberikan seribu beasiswa bagi siswa berprestasi, penghafal Al Quran, dan kurang mampu,” terangnya.
Dari segi pembangunan, Paslon Jimad Sakteh akan memberikan bantuan dana hibah atau perbaikan terhadap sarana dan prasarana madrasah diniyah, serta pondok pesantren. “Kami juga akan meningkatkan intensif guru honorer dan guru ngaji, juga ada program penyertaan pendidikan pondok pesantren,” papar Slamet Junaidi.
Di bidang ekonomi, pihaknya akan melakukan bantuan langsung tunai santunan anak yatim, serta fakir miskin. Menciptakan 186 pengusaha baru dan pemuda milenial.
“Jika jadi kami akan berikan bantuan usaha, bantuan alsintan, alat mesin pertanian, dan menjamin ketersediaan pupuk subsidi, memfasilitasi hasil produksi pertanian, alat tangkap, serta menjamin peningkatan IPM,” ungkapnya dihadapan audien.
Selain itu, pasangan ini berkomitmen untuk memastikan efektivitas dan efisiensi anggaran, dengan tidak membebani anggaran daerah dalam meningkatkan pembangunan di semua sektor.
“Infrastruktur penting untuk satu kabupaten agar bisa maju, tapi tentunya kita punya satu program betonisasi di 14 kecamatan di Sampang. Termasuk, kita sudah menyelesaikan 118 kilometer selama lima tahun, sekalipun itu masa pendemi Covid-19,” terangnya.
Alasan penting membangun betonisasi jalan, menurutnya bisa membantu akses perdagangan hasil tani masyarakat desa satu dengan lainnya, atau kecamatan satu ke kecamatan lain. “Tujuannya agar ada pertukaran hasil pertanian dan perdagangan di Sampang, ada pendapatan masyarakat yang di kampung dan desa, kami ingin Sampang ini maju artinya bukan maju di kabupatennya, melainkan maju dari desanya,” tuturnya.
Slamet Junaidi juga menjelaskan, membangun tanpa membebani APBD, dengan cara banyak meminta bantuan kepada pemerintah provinsi maupun pusat. Dimana, di dalamnya terdapat dana transfer pusat serta dana bantuan keuangan provinsi.
“Pembuangan jalan poros di setiap kecamatan bersumber dari anggaran luar, kita bangun kabupaten Sampang tidak hanya bersumber dari APBD, melainkan juga bersumber dari dana-dana lain. Mudah-mudahan semua program yang dilakukan bermanfaat untuk masyarakat Sampang,” harapnya.
Slamet Junaidi juga membahas soal ketersediaan pupuk subsidi yang selama ini terasa langka di Sampang. Sementara pihaknya melarang keras dinas terkait memainkan pupuk subsidi ini. Pasalnya, pupuk merupakan hak petani masyarakat.
“Haram bagi kami memakan sekecil apapun hak masyarakat. Soal pengawasan, kami telah melakukan dan dinas terkait selalu kami dorong, agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan petani. Maka dari itu semua program yang diusung Jimad Sakteh wajib bermanfaat kepada masyarakat,” pungkasnya. (Alim/*)