maduraindepth.com – Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sampang (Cabup dan Cawabup) Muhammad Bin Mu’afi dan Abdullah Hidayat (Mandat) menyampaikan sejumlah komitmen saat debat publik pertama Pilkada Sampang 2024 yang gelar di Gedung JTV Surabaya, Selasa (5/11) malam. Beberapa komitmen di antaranya yaitu membangun kemandirian pondok pesantren serta memberikan beasiswa untuk 10 ribu santri.
Tidak hanya itu, pasangan calon (Paslon) Mandat juga berkomitmen memberikan pendidikan yang berkualitas dan pendidikan vokasi pada santri. Termasuk mengembalikan Kabupaten Sampang sebagai Kota Santri dan penghafal Al-Quran.
“Selama ini Kabupaten Sampang terkenal sebagai Kota Santri dan masyarakatnya religius. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pondok pesantren hingga ke pelosok desa,” ucap cabup yang akrab disapa Ra Mamak itu.
Dia juga menjelaskan, bahwa pihaknya akan menjadikan pesantren sebagai basis penggerak kemajuan pembangunan di Kabupaten Sampang. Hal itu dirasa menjadi pilihan yang tepat dan efesien serta strategis.
Selain itu, dalam program unggulan lainnya, seperti di bidang kesehatan Paslon MANDAT mengupayakan, dalam satu Kecamatan akan dibangun satu klinik kesehatan. Tentunya, dengan fasilitas kesehatan lengkap dan satu mobil ambulance gratis untuk orang meninggal.
“Fasilitas kesehatan harus merata, masyarakat di desa tidak perlu datang ke kota untuk mendapat layanan kesehatan yang memadai, bisa langsung ke klinik tanpa harus memerlukan waktu lama dan pakai ambulance gratis,” ungkapnya.
Selanjutnya, infrastruktur juga menjadi perhatian serius Paslon ini dengan menjamin betonisasi berbasis keadilan yang merata di 14 kecamatan. Kemudian, untuk petani tembakau akan dipastikan dibeli dengan harga yang tinggi.
“Tak hanya petani, kami juga akan menyediakan lima ribu alat tangkap dan asuransi bagi nelayan Sampang,” ujarnya.
Semua program yang dipaparkan dalam debat pertama itu, Paslon Mandat ini membawa visi membangun Sampang lebih cepat, merata, sinergi menuju masyarakat yang sejahtera, dan berdaya saing. Visi terbaru dirumuskan dalam empat kata kunci yakni pemerataan, optimalisasi, melalui percepatan dan sinergitas. Hal tersebut dilakukan demi kemaslahatan ummat.
“Pemerataan artinya di semua desa dan kecamatan, kami pastikan tidak ada lagi yang di anak tirikan. Tidak ada jalan tol ngatol, tidak ada lagi empat jam ketemu dokter,” tegasnya.
Ra Mamak juga menekan soal kualitas pendidikan, dimana menurutnya kualitas pendidikan di pesantren dan desa tidak kalah saing sama di kota. Sebab itu, Sampang akan kembali ke asalnya sebagai Kota Santri.
“Kami juga pastikan aparatur pemerintah jadi pelayan rakyat, dan program dinas harus bermanfaat untuk kepentingan rakyat,” tuturnya.
“Kami Paslon Mandat membangun tiga kali lebih cepat melalui kerjasama dengan semua elemen, sinergi pemerintah kabupaten dan pusat, pemerintah kabupaten dengan pesantren, serta keterlibatan-keterlibatan semaksimal mungkin swasta dan masyarakat. Semua ini dilakukan demi Sampang sejahtera dan berdaya saing,” pungkasnya. (Alim/*)