maduraindepth.com – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini berkunjung ke Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, untuk melihat langsung kondisi Anisatul Jannah (12), anak pengidap Hydrocephalus yang viral di media sosial. Dalam kunjungannya, tampak para rombongan dari Kemensos itu memberikan bantuan dan memastikan kesehatan Anisatul Jannah.
Kunjungan Mensos RI ke Desa Montor di dampingi tim Kemensos RI, tim Balai Pati Jawa Tengah, Sekertaris dan Kabid Linjamsos Dinas Sosial PPPA Kabupaten Sampang. Termasuk jajaran Muspika Banyuates, tim Nakes Bringkoning, Basnaz, Pemdes Desa Montor serta TKSK dan PKH Banyuates, Sampang, Ahad (9/4).
Mensos RI Tri Rismaharini saat tiba di rumah keluarga Anisatul Jannah, memberi arahan agar anak usia 12 tahun itu segera ditindaklanjuti pengobatannya ke rumah sakit. Pada kesempatan itu juga dilaksanakan pemberian bantuan atensi Kemensos RI.
”Setelah dirujuk oleh Bu Risma, alhamdulillah pihak keluarga dari Anis mau untuk dirawat. Kemungkinan besok akan dirujuk ke RSD Ketapang atau ke RSUD dr Mohammad Zyn Sampang,” ucap TKSK Kecamatan Banyuates. Rony Salaki.
Diketahui, kedatangan Menteri Sosial RI beserta rombongan berlangsung sekitar 40 menit di rumah Anisatul Jannah. Pertemuan itu berlangsung sejak pukul 10.30 dan selesai sekitar pukul 11.10. Kemudian usai kunjungan itu, para rombongan langsung balik ke Jakarta.
”Besok tim dari Nakes Bringkoning dan Pemdes Desa Montor, TKSK, dan PKH akan mengawal Anisatul Jannah untuk dirujuk ke rumah sakit,” ucapnya.
Kepala Desa Montor, Kecamatan Banyuates, Sampang, Abdur Rohim mengaku bersyukur. Sebab keluarga dari Anis akhirnya mau untuk membawa anaknya ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kedatangan menteri ke rumah Anis memberikan keringanan dan kesadaran bagi orang tuanya untuk diperiksa ke rumah sakit,” katanya saat dikonfirmasi.
Sebab, kata Abdur Rohman, selama ini baik pemdes setempat maupun pemerintah daerah selalu hadir memberikan bantuan paket sembako dan kesehatan. Namun, semenjak itu orang tuanya enggan memeriksakan Anis ke rumah sakit, meski sering diajak oleh pemdes setempat.
“Semoga kedatangan Bu Risma ini memberikan kepercayaan, yang dialami Anis ini bisa disembuhkan, meski harus butuh waktu lama. Desa siap membantu karena ini tanggungjawab kami bersama keluarga duka,” paparnya.
Keluarga Pasrah dengan Kondisi Anis
Sementara, Nur Hayati, ibu dari bocah pengidap Hydrocephalus mengaku pasrah atas apa yang dialami anaknya. Sebab selain keterbatasan ekonomi untuk membawanya ke rumah sakit, pihaknya merasa takut lantaran harapan untuk tetap hidup anaknya minim.
“Sejak di Malaysia Anis ini sudah mengidap sejak tiga bulan dai kelahiran, waktu itu sama petugas kesehatan akan dioperasi kepalanya, kami dari situ sudah pasrah dan tidak yakin anak kami selamat seperti warga biasanya,” ucapnya saat ditemui awak media beberapa waktu yang lalu.
Dia mengatakan, selama ini bantuan dari pemerintah desa hingga Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang diterima. Namun, pihaknya mengaku sempat enggan untuk mambawa anaknya periksa di rumah sakit.
“Tidak, kami sudah pasrah dengan kondisi ini pak, tubuhnya sudah kurus seperti ini apalagi nasi atau air sudah tidak masuk lagi ke tubuhnya. Kami memang sudah pasrah dan berharap ada keajaiban anak saya bisa sembuh,” katanya dengan sedih.
Pihaknya berharap kesembuhan bagi anaknya, dia akan berusaha untuk membawakan anaknya ke rumah sakit. Sebab juga didampingi oleh pihak desa dan pemerintah kabupaten Sampang.
“Apapun hasilnya, kami pasrah. Semoga anak kami bisa sehat dan tergolong dengan bantuan pemerintah ini,” pungkasnya. (Alim/*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya Di Sini