maduraindepth.com – STKIP PGRI Sumenep menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2024. Kegiatan tersebut, dijadwalkan berlangsung selama tiga hari mulai Senin-Rabu (9-11/9).
Dalam tiap rangkaian kegiatan itu, terdapat sejumlah materi penting yang harus diikuti oleh mahasiswa baru (maba). Sedangkan, tujuan dari berbagai materi itu, adalah untuk mengenalkan peran dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh mahasiswa.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep Noris Sabit menyampaikan, terdapat sebanyak sembilan penyampaian materi wajib yang harus diikuti maba. Paling utama, yaitu pemaparan tentang materi wawasan kebangsaan.
Menurutnya, materi tersebut wajib disimak dengan baik oleh peserta PKKMB STKIP PGRI Sumenep 2024. Sebab, materi tersebut akan mengupas tentang peran dan tanggung jawab mahasiswa dalam mengamalkan nilai-nilai nasionalisme terhadap Nega Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Mahasiswa adalah harapan besar bagi bangsa dan negara ini. Maka dari itu, sangat penting untuk memupuk wawasan kebangsaan,” ungkapnya.
Sehubungan dengan itu, lanjut Noris, perjuangan masiswa sangat identik dengan pola pikir yang kritis. Namun di samping itu, tetap harus didasari pada nilai-nilai nasionalisme. Sehingga, gerakan yang dilakukan tidak mengarah pada potensi perpecahbelahan bangsa.
“Mahasiswa wajib kritis. Tetapi, kekritisan itu harus mengarah pada persatuan dan kemerdekaan bangsa. Itu yang menjadi inti wawasan kebangsaan,” tegasnya.
Selain itu, materi penting yang wajib menjadi perhatian mahasiswa, adalah tentang pendidikan anti korupsi. Kata Noris, negara ini sudah sangat kaya. Baik dari bidang sumber daya manusia (SDM) hingga sumber daya alam (SDA).
Namun, kekayaan tersebut sering disalahgunakan. Menurutnya, bangsa ini tidak kekurangan SDM yang cerdas dan berpendidikan. Hanya, kecerdasan tersebut sering dijadikan modal untuk melakukan tindakan korupsi.
Begitu juga dengan kekayaan SDA yang ada di negara ini, sungguh sangat banyak. Tetapi, hal itu belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab, sebagian besar di antaranya telah dikorupsi oleh bangsanya sendiri untuk kepentingan pribadi.
“Maka dari itu, pendidikan anti korupsi bagi mahasiswa sangat penting untuk digencarkan. Supaya, kesejahteraan bangsa ini di masa depan bisa menjadi lebih baik,” ujarnya.
Terlepas dari dua materi yang telah disebutkan, Noris juga menekankan mahasiswa agar serius dalam mengikuti pemaparan materi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Seperti diketahui, belakangan ini sangat marak kasus pelecehan atau bahkan kekerasan seksual di lingkungan lembaga pendidikan.
Peristiwa ini, lanjut dia, tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan kekritisannya, harus hadir di garda terdepan untuk mengawal upaya pencegahan tindakan asusila tersebut.
Sejauh ini, STKIP PGRI Sumenep sudah memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). Meskipun begitu, semua mahasiswa tetap memiliki kewajiban untuk turut mengawal potensi terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual itu.
“Sebagai mahasiswa, potensi kejahatan seperti ini harus kita kawal bersama. Baik yang ada di dalam kampus, atau bahkan di luar kampus,” tegasnya.
Perlu diketahui, materi selanjutnya yang dijadwalkan dalam kegiatan PKKMB STKIP PGRI Sumenep 2024, yaitu peran vital organisasi kemahasiswaan di lingkungan perguruan tinggi. Kemudian, ada juga materi tentang ke-PGRI-an; materi sistem transparansi admisitrasi kampus; materi tentang perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0; dan terakhir materi tentang merdeka belajar kampus merdeka. (bus/*)