maduraindepth.com – Pameran seni rupa bertajuk “Sang Pejuang Olle Ollang #6” digelar oleh Komunitas Perupa Sampang (KPS) di hutan jati, jalan Pajudan Sampang, Minggu (29/8) kemarin. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang 6 tahun meninggalnya Budayawan KH. Sholahur Robbani.
Sekitar 50 karya lukis dan instalasi buah karya 30 anggota KPS dipamerkan di bawah rindang pohon jati. Di tempat outdoor ini, para penikmat seni di Sampang benar-benar dimanjakan.
Ketua Komunitas Perupa Sampang (KPS) Chairil Alwan mengungkapkan, untuk mengenang ketua KPS sebelumnya, yakni Almarhum KH. Sholahur Robbani, setiap bulan Agustus KPS selalu merayakannya dengan pameran bertajuk “Sang Pejuang Olle Ollang”.
“Kenapa dinamakan Sang Pejuang? Karena beliau memang yang mempelopori perjuangan hidupnya Komunitas Perupa Sampang,” ungkapnya.
Menurut dia, Sang Pejuang Olle Olang adalah wujud ungkapan terimakasih Komunitas Perupa Sampang kepada KH. Sholahur Robbani yang wafat pada tanggal 27 Agustus.
“Di kisaran tanggal itu selalu kami rayakan dalam rangka mengenang jasa beliau kepada Komunitas Perupa Sampang khususnya, umumnya terhadap perkembangan seni budaya di Kabupaten Sampang,” jelas pria berkacamata ini.
Alwan, sapaannya, menjelaskan, pameran tersebut selalu digelar setiap tahun. Tahun ini merupakan kali ke-6 pameran seni rupa digelar. “Karena itu kami beri tajuk ‘Sang Pejuang Olle Ollang #6’,” tandasnya.
Alwan mengaku bersyukur dengan status Sampang yang masuk PPKM Level 2. Sebabnya, KPS bisa menggelar pameran dan mengantongi izin resmi dari Satgas Covid-19 kabupaten.
“Tentunya kita tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat kepada peserta dan pengunjung,” ucapnya.
Dia berharap Covid-19 segera berakhir karena sangat mengganggu semangat dan segala aktivitas pegiat seni di Sampang, sehingga KPS bisa leluasa melaksanakan segala bentuk kegiatan lainnya.
“Mudah-mudahan Komunitas Perupa Sampang jumlah anggotanya semakin bertambah, karya-karyanya semakin banyak, dan terakhir, bagaimana Sampang ini menjadi barometer kesenian khususnya karya seni rupa,” tuturnya.
Kia Shol, Ulama dan Budayawan Visioner
Achmad Junaidi, seorang anggota Komunitas Perupa Sampang (KPS) saat ditemui di lokasi pameran mengatakan, KH. Sholahur Robbani selain sebagai Ulama muda kharismatik, juga budayawan yang visioner. Kiai Shol, kata Junaidi, telah memperjuangkan berdirinya KPS hingga eksis sampai saat ini.
“Sebelum terbentuknya KPS Sekitar tahun 2002 beliau bergabung di komunitas seni yang ada di Kabupaten Sampang. Beliau sangat apresiatif. Bahkan di pameran pertama beliau menyumbang sebesar 500 ribu rupiah,” tutur Junaidi.
“Pada akhirnya, dengan berjalannya waktu, pada tahun 2003 terbentuklah Komunitas Perupa Sampang. Kemudian dengan ketokohannya, Kiai Shol diangkat sebagai ketua KPS pertama,” tambahnya.
Junaidi menjelaskan, sebagai seniman sekaligus budayawan, aliran konsep dari karya-karya KH. Sholahur Robbani rata-rata bersifat religi dan tentang keagamaan. Karya-karyanya simpel, namun punya makna yang mendalam.
“Ada 20 lebih karya beliau yang sudah diangkat di canvas bertema religi, dan puluhan lagi masih berbentuk sketsa,” ungkapnya.,
Komunitas Perupa Sampang (KPS) saat ini masih terus eksis dan terus meningkatkan kreatifitas seni. Terbukti dengan adanya kalender kegiatan KPS setiap tahunnya.
“Alhamdulillah, kreatifitas anggota KPS sampai saat ini terus meningkat dan peka terhadap sosial. Bisa meneruskan perjuangan Kiai Shol dan ada sumbangsih kepada pemerintah melalui jalur seni,” tutupnya. (AW)