Kelompok Disabilitas Madura Ini Juara I Piala Menpora 2023, Tak Ada Dukungan dari Pemerintah dan Swasta

Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Madura sedang sujud syukur di Alun-alun Trunojoyo Sampang karena berhasil membawa pulang trophy juara I Piala Menpora 2023. (FOTO: Alimuddin/MiD)

maduraindepth.com – Tim Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Madura (Persam) melakukan aksi sujud syukur di Alun-alun Trunojoyo, Sampang, Selasa (28/11). Aksi itu sebagai wujud euforia karena berhasil membawa pulang trophy Juara I setelah berlaga di ajang Piala Menpora 2023 di Jakarta pada 25-27 November 2023.

Tim disabilitas ini berhasil menyabet juara satu setelah melalui pertandingan yang ketat. Pada laga awal penyisihan Persam sempat kalah melawan Persas Surabaya dengan skor 0-1. Kemudian lanjut di laga kedua, Persam berhasil meraih kemenangan melawan tim asal Yogyakarta dengan skor meyakinkan, yakni 5-0.

Setelah berhasil meraih kemenangan perdana, akhirnya Persam kembali berlaga melawan tim dari Jakarta. Karena semangat tinggi, Persam akhirnya memenangkan pertandingan ke dua, meski harus melalui adu penalti dengan skor akhir 2-1.

“Alhamdulillah kita bisa tembus ke semifinal melawan tim Jakarta itu, karena adu poin. Di partai final kami berjumpa lagi dengan tim Surabaya. Bersyukur kami bisa menahan imbang dan adu penalti, akhirnya bisa menang 2-1 dan jadi juara di trophy Piala Menpora 2023,” kata Ketua Persam, Dimas, Selasa (28/11).

Lelaki asal Kabupaten Pamekasan itu mengatakan, prestasi yang diraihnya dalam ajang Piala Menpora ke dua itu ia persembahan untuk anaknya yang meninggal beberapa hari lalu. “Perjuangan kami di Piala Menpora ini sangat berat, kami berjuang dan ini kado istimewa untuk dipersembahkan ke almarhum anak kami meninggal 30 hari yang lalu, dan ini untuk masyarakat Madura bahwa teman-teman disabilitas masih bisa berprestasi, dan bisa mengharumkan Pulau Garam,” ungkapnya.

Baca juga:  Raih Juara ACC di Malaysia, Wabup Pamekasan Apresiasi Dua Pemain Persam

Patungan Ikut Laga Piala Menpora 2023

Tim Sepak Bola Amputasi Madura membawa pulang trophy Juara I Piala Menpora 2023. (FOTO: Alimuddin/MiD)

Dimas menceritakan, keberhasilan Persam tidak dicapai dengan mudah. Maklum, tim kecil ini tidak ada yang memerhatikan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta. Untuk biaya berang ke Jakarta mengikuti laga Piala Menpora 2023 saja, tim ini harus patungan sesama anggota yang notabene penyandang disabilitas.

“Kita patungan setiap orang dimintai Rp 200 ribu demi membawa nama harum Madura di kancah nasional,” ujar Dimas.

Dimas membenarkan, jika selama Persam berlaga di Jakarta, tidak ada dukungan dari pemerintah daerah maupun swasta. Bahkan hingga selesai turnamen sekalipun.

“Dari pihak pemerintah atau swasta belum ada yang mendukung atau membiayai kami hingga selesai turnamen,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Klub Sepak Bola Amputasi Madura: Tak Dilirik Pemerintah dan Swasta, Raih Prestasi Piala Menpora 2023

Dimas melanjutkan, selama latihan tim ini menggunakan lahan milik warga dan tempat umum. Latihan di tempat umum ini dipilih agar masyarakat tahu bahwa di Madura ada kelompok penyandang disabilitas yang jago main sepakbola. Bahkan berprestasi dan mengharumkan nama Madura di kancah nasional.

“Kami memberikan yang terbaik untuk Madura dengan keterbatasan fisik. Para teman difabel tidak sendirian bahwa kita bisa berprestasi di bidang sepakbola ini,” tuturnya

Difabel Layak Jadi Bintang

Sepak Bola Amputasi Madura
Tim kesebelasan Sepak Bola Amputasi Madura menunjukkan piala Menpora 2023. (FOTO: Alimuddin/MiD)

Manajer Persam, M. Khoirul Umam menegaskan, kelompok difabel yang tergabung dalam tim kecilnya layak menjadi bintang. Pasalnya sejumlah prestasi diraih dalam sejumlah turnamen.

Baca juga:  Kuota Haji Jawa Timur 2023 Sebanyak 35.152, Kemenag Belum Ketahui Jatah untuk Sampang

Bahkan, sambung Khoirul, sebagian anggota Persam dipanggil Timnas Indonesia di ajang Artalive Challenge Cup – Piala ACC 2023. “Kali ini kami kembali jadi juara di Piala Menpora 2023, kami membuktikan di Madura bahwa teman-teman difabel ini layak jadi bintang,” ucapnya.

Secara finansial, Persam tidak mempunyai dana yang kuat. Meski demikian, tim ini tidak patah semangat untuk terus berjuang dalam setiiap turnamen. Tujuannya hanya satu, yaitu membawa nama harum Madura.

“Meski anggaran minim, kita usahakan tetap berangkat. Bahkan kami sempat mau gadaikan sepeda motor, tetapi akhirnya tidak jadi,” tuturnya. (Alim/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *