Kadis PU RKP dan Cipta Karya Pesimis Proyek Perkuatan Tanggul Kali Patrean Selesai Tepat Waktu

Proyek Perkuatan Kali
Proyek perkuatan kali patrean dengan pemasangan pompa otomatis sempat terjadi longsor. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Tahun ini, Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran Rp 3.5 miliar untuk pembangunan perkuatan tanggul saluran Kali Patrean, di jalan Jati Emas, Desa Pangarangan, Kecamatan Kota. Rencananya, Pemkab Sumenep akan memperkuat tanggul saluran ke Kali Patrean dengan memasang pompa otomatis.

Pemasangan pompa otomatis Kali Patrean yang diborong CV Surya Utama itu ditargetkan selesai dalam jangka waktu 135 hari ke depan. Proyek yang ditangani Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman (PU RKP) dan Cipta Karya ini, mencapai 254 paket.

Sementara pekerjaan proyek perkuatan tanggul saluran ke kali Patrean dengan pemasangan pompa otomatis berlangsung, insiden longsor sempat tejadi. Jumat (1/11/2019) lalu.

Dalam insiden itu, dua orang tertimbun longsor. Untungnya, dua korban tak sempat mengalami luka parah dan langsung dibawa Puskesmas terdekat. Namun sayangnya, pengawas lapangan CV Surya Utama, Rolis, saat ingin dikonfirmasi terkait proyeknya, enggan untuk diwawancarai.

“Kami tak mau berkomentar takut salah,” kata Rolis, pada awak media, Selasa (5/11/2019) lalu.

Akan hal itu, Kepala Dinas (Kadis) PU RKP dan Cipta Karya Moh. Jakfar menjelaskan, adanya insiden tanah longsor memang sudah dipasrahkan kepada pemenang tender. “Logika berpikirnya, kalau pemborong sudah ada tanda tangan kontrak mereka sudah siap untuk bekerja,” ungkapnya kepada maduraindepth.com, Ahad (17/11).

Baca juga:  BPBD Sampang Petakan Daerah Kekeringan Kritis Per Dusun

Jakfar, mengakui, dalam perjalanannya, pemasangan pompa otomatis itu memang sering dibenturkan dengan berbagai masalah, hingga pihaknya merasa sangat pesimis.

“Tetapi dalam perjalanannya, ditunda-tunda, apalagi sekarang sudah musim penghujan. Dari panjang kurang lebih 700 meter, itu baru selesai 50 meter kurang,” kata Jakfar.

Dia hanya menerangkan, jika upaya selesainya proyek itu harus tepat waktu. “Ya harus diselesaikan, agar tidak terjadi longsor, karena sudah menuju musim penghujan,” terang mantan plt. Kepala Dinas PU Bina Marga ini.

Jakfar mengakui, selain pesimis, proyek tersebut tidak akan selesai apabila musim penghujan sudah datang. “Saya pesimis dari proyek itu tidak akan bisa diselesaikan. Meski didatangkan enam sampai sepuluh profesor sekalipun. Tidak akan selesai meski mau di menage seperti apapun,” ucapnya denahny pesimis.

Dia hanya menekankan, apabila proyek itu harus bisa tidak mengecewakan masyarakat yang berada dalam kawasan tersebut. “Supaya tidak jadi masalah kepada masyarakat, maka dari nol proyek, sampai seratus meter proyek harus tuntas. Ya itu antisipasinya,” pungkas dia. (MR/AJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto