Ruang Kritik Semestinya Terbuka
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sampang, Atoullah, secara terbuka menyatakan siap menerima masukan. Pernyataan yang diberitakan media lokal ini penting untuk ditegaskan kembali: MBG bukanlah program yang kebal kritik. Justru, dalam iklim demokrasi, kritik adalah instrumen vital agar pelaksanaan kebijakan publik tetap berada di jalur yang benar.
Pertanyaannya, apakah kritik terhadap MBG di Sampang memang benar-benar diterima dengan lapang dada? Fakta di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya.
Ada kecenderungan bahwa suara-suara kritis dibungkam atau disalahkan, seolah-olah tidak boleh ada yang menyinggung kekurangan dalam implementasi program. Sikap seperti ini kontraproduktif. Bagaimana mungkin masyarakat percaya pada keseriusan pemerintah jika kritik malah ditanggapi dengan resistensi?
Padahal, sejak awal, MBG dibangun dengan semangat kolaborasi. Presiden Prabowo tentu memahami bahwa keberhasilan program berskala nasional ini membutuhkan pengawasan partisipatif dari masyarakat.
Membuka ruang kritik adalah bagian dari upaya menjaga integritas program. Tanpa kritik, yang ada hanyalah laporan manis di atas kertas, sementara realitas di lapangan bisa saja jauh berbeda.














