maduraindepth.com — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sampang terganjal persoalan anggaran tak kunjung cair. Salah satu dapur utama, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) DWS di Jalan Raya Krampon, Torjun, resmi menghentikan kegiatan produksi setelah dana operasional benar-benar habis.
Dampaknya langsung terasa. SMA Al Islami Desa Kara, Torjun, sudah empat hari tidak menerima pasokan MBG.
Informasi ini pertama kali disampaikan pihak sekolah melalui Buchori Makhsum. Kemmudian turut dibenarkan Babinsa setempat, Muhammad.
Kepala SPPG DWS, Rohman, mengaku kondisi tersebut terjadi akibat pencairan anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang molor, meski proposal sudah disetujui sejak beberapa waktu lalu.
“Kami sudah memakai dana talangan sampai Rp 200 juta minggu kemarin. Sekarang sisa dana di kas hanya Rp 83 ribu,” ungkapnya.
Rohman menyayangkan lambatnya realisasi anggaran. Ia bahkan menyoroti adanya program lain yang dinilai tidak mendesak namun justru mendapat pencairan besar hingga miliaran rupiah.
“Artinya bukan error di kami. Ada pengajuan yang ditolak tapi cair berulang sampai Rp 3 miliar. Itu masalahnya di BGN,” tegasnya.
Mandeknya anggaran tidak hanya menghantam dapur DWS. Sejumlah SPPG lain di berbagai kecamatan di Sampang juga dilaporkan mengalami kondisi serupa.
Bahkan, dana talangan untuk menggaji relawan kini terpaksa ditutup yayasan karena tidak ada kejelasan kapan anggaran dari pusat turun.
Rohman menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah Sampang, Ratna. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait.
Situasi ini membuat keberlanjutan program MBG di banyak sekolah terancam berhenti total apabila pencairan anggaran dari pusat tak segera direalisasikan. (Poer/MH)














