maduraindepth.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat tak hanya berfokus pada peningkatan gizi anak sekolah. Di Kabupaten Sampang, program ini juga memunculkan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian daerah.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sampang, Yudhi Adhidarta Karma, mengungkapkan, kehadiran MBG membuka banyak lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
“Dengan adanya MBG, dibutuhkan banyak tenaga kerja untuk pengolahan bahan pangan, distribusi makanan, hingga petugas pendukung di dapur umum. Artinya, program ini berpengaruh langsung terhadap penyerapan tenaga kerja lokal,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/11/2025).
Yudhi menambahkan, pihaknya masih menunggu data resmi terkait total tenaga kerja yang terserap melalui program tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, namun data lengkapnya masih dalam proses pendataan,” terangnya.
Berdasarkan estimasi Disnaker Sampang, setiap dapur MBG rata-rata mempekerjakan antara 40 hingga 50 orang. Dengan jumlah sekitar 90 dapur aktif di seluruh wilayah Sampang, potensi serapan tenaga kerja diperkirakan menembus lebih dari 3.000 orang.
Yudhi menyebut, angka tersebut menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi dan penurunan tingkat pengangguran di daerah.
“Ribuan warga kini ikut terlibat dalam pelaksanaan MBG. Ini bukti bahwa program nasional tersebut juga berdampak positif terhadap perekonomian daerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Moh. Hasan Jaelani, salah satu mitra pelaksana MBG dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dalpenang, menyebut dampak ekonomi program ini sangat nyata di lapangan.
“Di dapur kami ada 47 orang tenaga kerja yang terlibat setiap hari, mulai dari juru masak, petugas pengantaran makanan, hingga bagian administrasi,” tuturnya. (Poer/MH)















