Dua ASN Terlibat Kasus, BKPSDM Sumenep: Hasilnya Kita Lihat Satu Minggu

Sejumlah mahasiswa saat berorasi di depan kantor Pemkab Sumenep. (Foto: MR/MI)

maduraindepth.com – Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Brigade Rakyat dan Pemuda Nusantara (Bripa) menyoal dua kasus yang dinilai mencoreng nama baik Aparatur Sipil Negara (ASN) Sumenep. Yakni kasus oknum ASN yang terciduk mesum oleh istrinya di hotel Surabaya dan seorang oknum ASN yang tertangkap basah mengkonsumsi narkoba.

Kedua kasus tersebut terjadi secara bersamaan pada Ahad 29 September 2019 lalu. Menyoal kasus tersebut aktivis mahasiswa Bripa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jumat (11/10).

Ada tiga tuntutan yang disampaikan mahasiswa. Pertama, mereka mendesak pihak terkait segera memecat ASN yang melanggar kode etik.

Kedua pihak terkait harus membuat rilis hasil sanksi yang melanggar kode etik. Ketiga melaksanakan tes urin terhadap ASN di Sumenep.

“Kami meminta Pemkab Sumenep untuk keluar dari kantor besar ini. Karena kami harus tahu sejauh mana Pemkab menyeriusi kasus besar,” teriak Mohammad Noer, Kooordinator Lapangan (Korlap) Aksi.

Baca Juga:

Tidak hanya itu, para mahasiswa menekankan jika kedua kasus ASN dalam satu bulan itu harus secepatnya dituntaskan. “Kami meminta secepatnya, Pemkab Sumenep untuk pecat ASN yang telah mencoreng nama baik kota ini,” katanya.

Baca juga:  ASN Absen di Hari Pertama, Bupati akan Berikan Sanksi

Bahkan, mahasiswa menginginkan agar tidak hanya sanksi penurunan pangkat maupun gaji saja. Melainkan harus dipecat.

“Tidak ada sanksi berat berupa penurunan pangkat jabatan maupun gaji lagi, yang kami mau, tuntutan pemecatan PNS ini harus segera di indahakan,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Pelayanan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat Abd Madjid menjelaskan, pihaknya sudah memproses kasus tersebut sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ada.

Menurutnya, saat ini sudah masuk dalam tahap pemanggilan. Bahkan ia berjanji menuntaskan kasus dua oknum ASN tersbut dalam satu pekan.

“Hasilnya kita lihat satu Minggu ini. Saya mengaharapkan sanksinya tegas,” pungkasnya saat menemui mahasiswa. (MR/MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner auto